TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus rem blong kerap menimpa pengendara mobil sehingga kecelakaan tidak dapat terhindari. Salah satu penyebabnya adalah vapour lock atau terjadi penguapan di dalam minyak rem.
Uap tersebut menyebabkan udara terperangkap di dalam saluran minyak rem, sehingga gaya pengereman berkurang.
Kondisi ini membuat pengendara merasakan pedal rem ambles atau ngempos. Dalam sekejap, laju kendaraan menjadi tidak terkendali akibat rem mengalami malfungsi.
Maka dari itu bengkel resmi sudah menentukan kapan waktu yang tepat ganti minyak rem secara berkala.
Namun, acuan tersebut dianggap paten oleh sebagian masyarakat padahal ada aturan khusus yang membuat penggantian minyak rem perlu dimajukan.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, dalam pengoperasian normal minyak rem memiliki interval penggantian yang suda ditentukan, tapi dalam kondisi berkendara khusus minyak rem perlu diganti lebih dini.
“Ada aturannya di buku pedoman kepemilikan kendaraan, bahwa minyak rem yang tadinya harus diganti tiap 40.000 Km menjadi 20.000 Km, karena kondisi lingkungan memang bisa mempengaruhi ketahanan minyak rem,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Minggu (19/3/2023).
Dia mengatakan lingkungan yang lembab seperti sebagian wilayah di Indonesia, membuat minyak rem perlu diganti lebih dini.
“Lingkungan yang lembab akan membuat minyak rem cepat menurun kualitasnya, sementara patokan penggantian yang sesungguhnya adalah kadar airnya, bukan pada acuan jarak tempuh,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan acuan jarak tempuh hanya sebagai langkah diler mempermudah masyarakat dalam mengingat-ingat kapan waktunya servis.
“Tidak semua orang punya brake fluid tester, jadi acuannya dikonversi ke jarak tempuh, sehingga dalam buku panduan ada aturan khusus agar memajukan waktu penggantian minyak rem,” ucap Ibrohim.
Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian pengguna mobil di Indonesia mengingat angka kecelakaan yang masih tinggi, sebagian besar juga diakibatkan rem blong.
“Tidak bisa dipungkiri, wilayah Indonesia memiliki kelembaban udara yang tinggi karena termasuk negara tropis, selain itu kasus rem blong juga banyak, maka dari itu ini perlu diperhatikan,” ucap Ibrohim.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/19/150100515/banyak-kasus-rem-blong-jangan-lupa-selalu-cek-kondisi-minyak-rem