KLATEN, KOMPAS.com - Ukuran penggantian oli mesin pada mobil sudah ditentukan waktunya oleh setiap diler atau bengkel resmi. Banyak pengguna mobil memahami, melakukannya dan mendapatkan hasil yang baik.
Tapi tidak sedikit juga pengguna mobil yang sudah mengikuti anjuran penggantian oli mesin sesuai dengan yang ditetapkan diler masih saja mendapatkan hasil yang buruk. Oli mesin cepta mengental bahkan menjadi lumpur.
Berdasarkan investigasi Kompas.com, ditemukan pengecualian untuk mobil dengan kondisi mengemudi tertentu.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, ada pengecualian untuk mobil yang dikemudikan dengan kondisi berat.
“Seperti di perbukitan, gaya berkendara yang suka main rpm tinggi, atau mobil yang memuat beban berat, mesin lama hidup seperti di kemacetan, itu membutuhkan penggantian oli mesin dan pemeriksaan komponen lainnya lebih dini, sesuai panduan yang sudah tertulis di buku pedoman kepemilikan,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2023).
Dia mengatakan selain kondisi gaya mengemudi, lingkungan juga bisa berpengaruh terhadap interval penggantian oli mesin.
“Lingkungan yang berdebu juga perlu menjadi perhatian pengendara, sehingga periodikal servisnya bisa dilakukan lebih dini, jika memang diperlukan oli bisa diganti atau berpatokan pada panduan pengendaraan kondisi khusus,” ucap Bambang.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Foreman Nissan Bintaro Ibrohim. Dia mengatakan penggantian oli mesin bisa maju karena memang mobil yang bekerja lebih berat membutuhkan perlindungan khusus.
“Ada aturan khususnya bila mobil dikendarai dengan kondisi medan yang berat, penggantian oli mesin dari yang tadinya setiap 10.000 Km menjadi 5.000 Km sesuai buku panduan kepemilikan kendaraan,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2023).
Dia mengatakan kondisi lingkungan di perkotaan bahkan di pedesaan, bisa dikatakan bisa saja termasuk dalam aturan khusus tersebut sehingga penggantian oli mesin bisa diperhatikan lagi.
“Kondisi khusus ini meliputi kendaraan yang menempuh jarak pendek sehingga suhu oli jarang mencapai suhu normalnya, kondisi jalan macet juga akan membuat mesin hidup lebih lama, belum lagi kondisi berdebu, maka interval penggantian oli mesin wajib dimajukan,” ucap Ibrohim.
Jadi, penggantian oli mesin wajib dilakukan lebih dini guna menghindari terjadinya oil sludge, oli mesin cepat habis, oli mengental dan sebagainya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/19/122100515/oli-mesin-cepat-mengental-ternyata-ada-aturan-khusus-