TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penggantian oli mesin pada mobil perlu dilakukan secara rutin guna menjaga performanya agar tetap baik. Beberapa bengkel atau pabrikan menyarankan penggantian oli mesin berpatokan pada jarak tempuh atau waktu tertentu.
Kondisi tersebut terkadang membuat pemilik mobil heran untuk melakukan penggantian oli mesin secara rutin padahal mobil lebih banyak parkir di garasi daripada digunakan. Lantas, untuk mobil yang jarang digunakan, apakah ada aturan khusus dalam penggantian oli mesin?
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan penggantian oli mesin untuk mobil yang jarang digunakan bisa dengan mengontrol kualitasnya secara berkala.
“Memang disayangkan jika mobil hanya parkir di garasi, mobil hanya dipanasi beberapa kali dalam sebulan, tapi harus melakukan ganti oli mesin setiap 3 bulan atau 6 bulan, kasus seperti ini sebaiknya pemilik mobil lebih memahami bagaimana cara memeriksa kualitas oli mesin,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023).
Dia mengatakan dengan mengetahui seperti apa kondisi oli mesin masih bagus atau tidak, maka pemilik mobil akan lebih percaya diri tidak harus bergantung pada patokan waktu atau jarak tempuh.
“Pastikan oli mesin volumenya selalu cukup, kualitasnya baik, terhindar dari campuran air, serbuk logam dan sebagainya, untuk mobil yang hanya diparkir di garasi bisa melakukan penggantian oli mesin paling lama 2 tahun sekali,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan oli mesin memiliki viskositas yang akan menurun seiring berjalannya waktu.
“Oli mesin bisa mengalami kejenuhan, sehingga kemampuannya akan menurun, terutama viskositasnya, sehingga harus dilakukan penggantian meski warna oli masih masih tampak bersih,” ucap Ibrohim.
Jadi, mobil yang jarang digunakan bisa melakukan penggantian oli saat diperlukan saja, dengan konsekuensi pemilik mobil harus mengontrol kualitasnya secara rutin di rumah.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/17/121200215/mobil-jarang-dipakai-kapan-ganti-oli-mesinnya-