JAKARTA, KOMPAS.com - Abu vulkanik atau volcanic ash memiliki kandungan belerang, karbon, dan kaca silika. Ketiganya bersifat korosif dan dapat merusak kendaraan dan peralatan berkendara seperti helm.
Helm yang terkena abu vulkanik akan mengalami kerusakan dan kendala pada bagian luar dan dalam. Kerusakan itu ada yang tampak dan ada pula yang tidak tampak.
Menurut Agus Hermawan, Owner Juragan Helm, abu vulkanik tidak hanya menimbulkan lecet dan baret pada bagian luar helm, tapi juga membuat busa bagian dalam helm dipenuhi kaca silika.
“Partikel kaca silika itu halus tapi tajam, bisa dibayangkan apa jadinya kalau partikel-partikel itu memenuhi busa bagian dalam helm kan? Efeknya bahaya sekali,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/3/2023).
Menurut Agus, partikel kaca silika mirip-mirip dengan pecahan kaca, hanya saja ukurannya jauh lebih kecil dan sangat mudah masuk ke busa helm.
“Usahakan abu vulkanik tidak masuk ke bagian dalam helm. Kalau masuk, segera lepas bagian busa dan cuci berulang-ulang supaya kaca silika hilang,” katanya.
Jika helm kemasukan abu vulkanik dalam jumlah banyak, Agus menyarankan pengguna untuk mengganti busa bagian dalam helm demi tujuan keselamatan dan kenyamanan pemakaian.
“Selain enggak nyaman, busa yang dipenuhi partikel kaca kan ada potensi bahayanya juga. Jika memungkinkan, sebaiknya busa bagian dalam diganti baru saja. Harganya jauh lebih murah dibanding beli baru dan penggantiannya bisa dilakukan sendiri,” kata Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/15/091200215/helm-yang-kena-abu-vulkanik-busanya-wajib-diganti