Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Lexus Belum Bisa Rakit Kendaraan di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Lexus Indonesia masih belum berencana untuk merakit lokal mobil-mobil mereka di dalam negeri. Sampai sekarang, seluruh jajaran produk yang dipasarkan di Tanah Air masih impor dari Jepang.

Bansar Maduma, General Manager Lexus Indonesia menjelaskan hal tersebut karena perseroan perlu melakukan pertimbangan yang sangat matang, mencangkup kondisi pasar sampai teknologi pabrik.

"Mempunyai fasilitas produksi lokal di Indonesia tidak mudah, karena memang perlu beberapa penyesuaian dari teknologi pabrikan yang ada sekarang di Indonesia hingga memang butuh waktu," katanya di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Lebih lanjut, menurut Bansar, salah satu faktor yang membuat rencana membangun pabrik Lexus di Indonesia membutuhkan waktu dan riset yang lama adalah karena mereka harus memindahkan sentralisasi dari pabrik di Jepang.

“Perlu studi lebih lanjut, karena tidak mudah untuk memindahkan basis produksi dari Jepang yang sudah dipusatkan buat Asia," ucapnya.

"Berbeda dengan Toyota, di mana pada suatu kawasan mereka sentralisasinya punya banyak negara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia di Asia. Kalau Lexus, hanya Jepang (untuk pasar Asia)," kata Bansar lagi.

Pertimbangan-pertimbangan itu, sebagai upaya menjaga komitmen Lexus untuk menghadirkan kualitas terbaik dalam setiap aspek kendaraan. Sebab dari mesin hingga kabin mobil, Lexus berusaha untuk mencapai standar kualitas tertinggi dalam setiap detil.

Terlebih saat ini, perseroan memiliki komitmen untuk hanya menjual kendaraan listrik yang mencangkup hybrid, plug-in hybrid, dan battery electric vehicle (BEV) secara bertahap hingga 2035 mendatang.

"Saat ini selain Jepang, Lexus ada di Amerika Serikat dan China. Jepang untuk suplai ke pasar Asia," kata Bansar.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/14/170100315/alasan-lexus-belum-bisa-rakit-kendaraan-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke