JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa penyesuaian harga Low Cost Green Car (LCGC) 5 persen sudah resmi berlaku. Kenaikan ini diterapkan pada harga acuan atau celling price-nya, yang sebelumnya Rp 135 juta (Permenperin 36/2021), sebagai respons atas kenaikan harga bahan baku dan produksi.
"(Penyesuaian LCGC) Sudah diterapkan. Sudah jalan sekarang makanya mereka (produsen) banyak memperkenalkan, jadi penyesuaian harga saja dan langsung ke mereka (produsen)" kata Agus ditemui di Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Bila melihat acuan harga LCGC saat ini yaitu Rp 135 juta, maka kenaikan 5 persennya berkisar mencapai Rp 6,7 juta. Namun perusahaan, belum tentu akan memaksimalkan plafon pemakaian harga tersebut.
Sebenarnya wacana penyesuaian harga ini sudah berlangsung sejak awal 2023, hanya saja pemerintah secara resmi baru mengumumkan per hari ini.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (10/3/2023) sebagian besar merek sudah menaikkan harga secara perlahan sejak awal 2023. Sampai diberlakukannya penyesuaian harga 5 persen ini, belum ada pembaruan lagi.
Adapun Toyota Agya terjadi kenaikan yang cukup signifikan karena ada varian yang kini statusnya bukan lagi LCGC tapi mengisi segmen city car. Sedangkan Daihatsu Ayla tetap fokus menggarap segmen LCGC.
Tercatat resminya dan selisih cukup banyak dengan tipe yang lama. Memang ada banyak ubahan antara model tahun 2022 dan generasi terbaru, misalnya transmisi matik yang kini sudah CVT.
Sementara Honda masih menahan harga Brio Satya setelah penyesuaian harga ini berlaku. Begitu juga Daihatsu yang belum terlihat mengubah harga Daihatsu Sigra.
Berikut ini daftar perbandingan kenaikan harga mobil LCGC setelah ada penyesuaian 5 persen, plus kenaikan PKB tahunan. Kenaikan harga LCGC ini dihitung antara harga Desember 2022, dengan banderol Maret 2023.
Berikut daftarnya:
Honda
Toyota
Daihatsu
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/11/090200215/daftar-harga-lcgc-2023-kenaikan-agya-tembus-rp-18-juta