JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian memastikan kalau hanya ada dua merek mobil listrik yang mendapat insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kedua produsen dimaksud ialah Hyundai dengan produk Ioniq 5 dan Wuling melalui Air EV.
"Karena yang TKDN-nya 40 persen hanya dua saja," katanya usai pembukaan JAW 2023 di Jakarta Confention Center (JCC), Jumat (10/3/2023).
"Kami tak melihat ada penambahan hingga akhir tahun. Ada suatu produsen (yang ingin ikit) tapi kita kira ga mungkin untuk mengejar (TKDN) 40 persen," kata Agus, melanjutkan penjelasn.
Agus menjelaskan, untuk skema pemberian bantuan berupa insenif untuk roda empat ini, belum putus.
Sebab nantinya skema yang akan diterapkan berbeda dengan roda dua atau konversi yaitu langsung diberikan dana Rp 7 juta ke produsen terkait.
"Kalau untuk motor listrik ini yang akan menerima manfaat basisnya UMKM. Data dari UMKM akan kita konsolidasikan. Nanti itu akan diverifikasi di lapangan," katanya.
"Kalau mobil terbuka, tidak dibatasi harus UMKM atau siapapun," tambah Agus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemberian insentif dilakukan guna mendorong program percepatan KBLBB yang sudah dirumuskan melalui Perpres 55/2019.
Bantuan terkait tidak diberikan untuk seluruh pabrikan otomotif yang saat ini sudah mulai memasarkan kendaraan listrik ke pasar.
Pada roda empat misal, dikatakan bahwa hanya Hyundai dan Wuling yang bakal diberikan insentif.
"Kendaraan roda empat, mobil, di mana kita ketahui bahwa sekarang ada dua produsen yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV," katanya.
"Itu yang kita usulkan untuk (jumlah unit) 35.900 unit yang dapat bantuan pemerintah sampai Desember 2023," jelas Luhut lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/10/123233915/dipastikan-penerima-insentif-mobil-listrik-hanya-hyundai-dan-wuling