Jika Masih Melempem Gelar, Hubungan Repsol-Honda Bakal Renggang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ricard Jove, komentator MotoGP untuk media Spanyol, percaya bahwa jika musim depan Honda belum bangkit dari keterpurukan maka dapat berimplikasi pada hubungannya dengan Repsol.

Repsol merupakan sponsor terlama Honda yang telah mendukung tim pabrikan Honda sejak 1995. Bersama Repsol, Honda telah memenangkan 15 gelar juara dunia termasuk gelar keenam Marc Marquez pada 2019.

Tapi sejak itu performa Honda merosot jauh seiring dengan cederanya Marquez pada 2020. Sejak 2020 sampai 2022, Honda hanya meraih tiga kemenangan. Bahkan pernah balapan semua pebalapnya tidak ada yang masuk 10 besar

Marquez sendiri bersikeras dia akhirnya kembali dalam kondisi fisik terbaiknya setelah melakukan operasi keempat pada pertengahan tahun lalu. Kini semua mata tertuju pada Honda untuk meningkatkan RC213V musim 2023.

“Seperti yang saya lihat, jika Marquez dan (Joan) Mir (atau bahkan Alex Rins) tidak berhasil merebut podium atau kemenangan, semua beban kegagalan akan jatuh pada motornya," kata Jove dilansir dari Crash, Rabu (1/3/2023).

“Jika tidak mendekati level Ducati dan Aprilia, dan memberi pembalap mereka kesempatan setidaknya berada di posisi 5 besar, prospek Marquez akan mengkhawatirkan," kata dia.

“Oleh karena itu, Repsol, sponsor MotoGP terbesar dan tertua juga bisa kehilangan kepercayaan pada Honda, mitra veterannya selama bertahun-tahun,” kata Jove.

Jove mengatakan Honda perlu menyusun target realistis pada musim depan, termasuk buat rekan setim baru Marquez yaitu Joan Mir, sang juara dunia musim 2020 bersama Suzuki.

“Jika Marc menang, top 5 dari Mir lebih dari cukup. Jika Marc finis kelima, keenam atau ketujuh dari Mir tidak akan menjadi bencana. Dan tentu saja jika dia berhasil mengungguli (Marquez) itu akan sukses,” kata dia.