JAKARTA, KOMPAS.com - Motor trail memang dibuat untuk kebutuhan di jalanan selain aspal. Oleh karena itu, biasanya dari pabrik sudah memakai ban tahu atau off-road yang punya kemampuan baik di jalanan tanah atau batu.
Tapi di Indonesia, ada juga yang memakai motor trail untuk harian yang sebenarnya kurang ideal. Ada beberapa kekurangan ketika mengendarai motor trail dengan ban tahu di jalanan aspal.
Salah satu hal yang bisa terjadi adalah ban kehilangan cengkeraman. Bisa dilihat pada video yang diunggah akun Agoez_bandz4 ke Instagram, di mana ada pengendara motor trail yang terjatuh di SPBU saat melakukan manuver.
Memang kurang terlihat bagaimana kondisi jalan di video tersebut, apakah basah karena habis hujan atau tidak. Tapi yang jelas, pengendara tersebut mau berbelok memakai motor trail dan terlihat bannya masih pakai ban tahu, bukan ban aspal.
Mengenai hal tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara harus paham kondisi jalan dan motor yang sedang dikendarai.
"Dengan kita mengetahui kondisi jalan, maka bisa mengantisipasi kemungkinan bahaya yang terjadi. Misal dengan cara mengurangi kecepatan dan menjaga keseimbangan sepeda motor, apa lagi jika ban yang digunakan tidak sesuai peruntukan," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Agus memberikan tips dalam menggunakan motor yang dipasang ban tahu. Ketika dipakai di jalan aspal atau licin, maka harus mengurangi kecepatan dan menjaga keseimbangan dengan baik.
"Tapak ban tahu tidak dapat menapak dengan sempurna, jadi kemungkinan ban tergelincir cukup besar. Lalu, jangan memakai rem depan saat kondisi jalan licin seperti epoxy atau cat, agar tetap stabil dan tidak tergelincir," ucap Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/28/144100915/motor-trail-terpeleset-di-spbu-hati-hati-pakai-ban-bukan-peruntukannya