SEMARANG, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Keselamatan Candi 2023 selama 14 hari, yaitu mulai 7-20 Februari.
Ratusan ribu pelanggaran diamankan petugas kepolisian. Total sebanyak 159.000 pengendara roda dua dan empat terjaring giat operasi yang berbasis elektronik atau E-TLE dan penegakkan hukum (gakkum) di lapangan.
Adapun, pelanggaran terbanyak antara lain, berkendara motor tidak menggunakan helm, berboncengan lebih dari dua, dan melawan arus.
Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Agus Suryo Nugroho mengatakan, petugas yang menggelar operasi mengutamakan kegiatan preemtif dan preventif untuk bekal kepatuhan dan disiplin berkendara.
"Petugas memberikan imbauan kepada pengendara. Jadi, teguran lisan dan sanksi tilang hanya untuk pelanggar-pelanggar yang ngotot, dan seenaknya sendiri," ucap Agus kepada Kompas.com, (23/2/2023).
Dari angka pelanggaran di Jawa Tengah tersebut, Agus mengatakan, empat wilayah yaitu Kota Semarang, Surakarta, Banyumas dan Pati tingkat kesadaran, kepatuhan dan ketertiban lalu lintas masyarakatnya yang paling rendah.
Selama kegiatan operasi, kepolisian menyebutkan kecelakaan pikap wisatawan yang menewaskan 5 korban jiwa di Pantai Menganti, Kebumen merupakan kasus yang paling menonjol.
"Pelanggar yang terjaring, kebanyakan dari E-TLE statis dan mobile. Untuk penindakan di lapangan, kita prioritaskan edukasi dan teguran," kata Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/24/171200315/4-wilayah-di-jawa-tengah-yang-paling-banyak-melanggar-lalu-lintas