Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Minum BBM Oktan Rendah, Pompa Bensin Rawan Rusak

JAKARTA,KOMPAS.com - Pabrikan mengeluarkan anjuran penggunaan bahan bakar sesuai oktan untuk menghindari kerusakan mesin. Mobil-mobil saat ini banyak direkomendasikan menggunakan bahan bakar oktan 92 bahkan lebih. 

Seperti diketahui, kendaraan yang menggunakan bahan bakar kualitas rendah berpeluang mengalami kerusakan sistem pembakaran, mempengaruhi tenaga, atau penggunaan BBM menjadi boros. 

Namun demikian, komponen pendukung lainnya seperti fuel pump daya tahannya dikhawatirkan akan berkurang karena adanya kotoran yang terkandung. Lantas benarkah demikian? 

Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, fuel pump dilengkapi filter penyaring air dan kotoran.

Sistem elektriknya menggunakan dinamo yang bisa terbakar karena kondisi tekanan bahan bakar yang berkurang. 

"Bensin oktan rendah rawan ada campuran kotoran, air, dan menimbulkan tumpukan lumpur di dalam tangki. Lolos dari filter akan terhisap bahkan mempengaruhi pembakaran mesin," kata Syafruddin. 

Kerusakan dinamo yang berada di dalam tangki, menurutnya, merupakan dampak penumpukan kotoran yang terlalu banyak hingga bahan bakar tidak bisa terhisap. 

Perlu di ingat, kotoran bahan bakar tak hanya menganggu injektor pembakaran. Tetapi, perubahan sifat karena kondensasi alami di dalam tangki rawan menyebabkan korosi. 

Menurut Syafruddin, air yang tersaring akan mengendap dan lama-lama berada di dasar tangki. 

"Tangki bisa berkarat dan berlubang. Kotorannya tertangkap di filter, tapi karena bahan bakar tidak bisa mengalir ke mesin, fuel pump akhirnya overheat," kata Syafruddin. 

Demi menghindari hal tersebut, Syafruddin tidak menyarankan penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai. Menurut dia, selain air dan kotoran kandungan bahan-bahan berbahaya lainnya dikhawatirkan merusak komponen-komponen kendaraan. 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/19/150100615/sering-minum-bbm-oktan-rendah-pompa-bensin-rawan-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke