JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pabrikan otomotif mulai memasarkan kendaraan listrik penumpang. Namun, berbeda dengan strategi yang digunakan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
MMKSI justru memilih pendekatan yang berbeda dengan kendaraan listrik niaga berbasis baterai, yakni Minicab MiEV. Mobil listrik berukuran mungil ini sebelumnya sudah diperkenalkan pada 2021.
Sebelum diumumkan akan diproduksi dan dipasarkan, MMKSI menggandeng beberapa perusahaan untuk melakukan Proof of Concept (POC), seperti Gojek, DHL, Pos Indonesia, Haleyora Power, dan Be Sanur.
Presiden Direktur PT MMKSI Naoya Nakamura mengatakan, alasan utama MMKSI memilih untuk memproduksi dan memasarkan kendaraan niaga sebenarnya sederhana.
"Sebab, ini adalah model kendaraan listrik berbasis baterai yang paling cepat untuk diproduksi. Kami juga memiliki kendaraan listrik untuk penumpang di Jepang. Tapi, butuh waktu lebih untuk memulai produksinya di Indonesia," ujar Nakamura pada ajang IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Nakamura mengatakan, nantinya Minicab MiEV akan diproduksi di Indonesia, tapi masih dengan sistem knock down. Sementara untuk kandungan lokalnya, masih belum bisa dibeberkan angkanya. Begitu pula dengan kapasitas produksinya.
"Kapasitas produksi? Ini tergantung dari besarnya permintaan konsumen. Jika permintaannya tinggi, maka kami akan meningkatkan produksinya. Tapi, jika permintaannya rendah, maka kami harus mengendalikan produksinya. Jadi, kami juga sekaligus ingin tahu permintaan pasar terhadap model ini," kata Nakamura.
Minicab MiEV juga dipajang di booth Mitsubishi di IIMS 2023 yang berada di Hall A JIExpo Kemayoran. Pameran otomotif ini masih akan digelar sampai 26 Februari 2023.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/17/165438815/alasan-mitsubishi-pilih-mobil-listrik-niaga-untuk-diproduksi-lokal