TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mobil CVT atau mobil dengan transmisi CVT mulai banyak dijumpai di jalanan. Pasalnya, transmisi CVT diklaim mampu menghasilkan efisiensi konsumsi bahan bakar lebih optimal.
Transmisi CVT juga memerlukan perawatan layaknya transmisi lainnya agar performanya tetap terjaga. Jika tidak, bukan hanya performa saja yang menurun tapi beberapa kerusakan komponen juga bisa terjadi.
Lantas, perawatan apa saja yang diperlukan mobil CVT?
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan dalam perawatannya transmisi CVT hampir sama dengan transmisi lainnya meliputi penggantian oli.
“Ada penggantian oli atau biasanya disebut CVTF secara rutin, sama dengan transmisi matik konvensional, hanya saja penentuan waktu penggantiannya berbeda,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2023).
Dia mengatakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat mengganti oli CVT bisa mengikuti poin deterioration.
“Waktu penggantian oli CVTF berdasarkan poin deterioration yang bisa dibaca menggunakan alat scan, atau bisa juga mengikuti jarak tempuh setiap 40.000 Km untuk menjaga komponen CVT agar tetap awet,” ucap Ibrohim.
Selain penggantian oli, bengkel juga biasanya menawarkan flushing untuk memperoleh hasil yang maksimal.
“Flushing hanya dilakukan bila oli CVTF jarang diganti, karena tujuan flushing adalah mengikis kotoran yang menumpuk di komponen CVT, daripada flushing lebih baik melakukan penggantian oli CVT secara rutin, jadi tidak perlu menunggu ada kotoran,” ucap Ibrohim.
Selain penggantian oli, pemilik mobil juga bisa melakukan penggantian saringan oli CVT.
“Penggantian saringan oli CVT sebaiknya dilakukan setiap melakukan penggantian oli CVT agar lebih optimal,,” ucap Ibrohim.
Jadi, perawatan transmisi CVT secara umum adalah menjaga kualitas oli tetap baik, dengan demikian komponen di dalam transmisi terjaga sehingga komponen menjadi lebih awet.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/17/131200315/jenis-perawatan-yang-diperlukan-mobil-cvt