Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiga Tahun di Vietnam, Presiden TAM Bicara Soal Otomotif Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Toyota Motor Vietnam pada periode 2020-2023, Presiden Direktur baru PT Toyota Astra Motor (TAM) Hiroyuki Ueda akan mempersembahkan beragam strategi menarik untuk Indonesia.

Hanya saja untuk mengoptimalkan hal tersebut, banyak aspek yang harus dipelajari terlebih dahulu. Sebab, menurutnya pasar Tanah Air lebih menantang karena sangat besar.

"Dibandingkan Vietnam, Indonesia 2-3 kali lebih besar. Tidak hanya soal volume saja, tetapi preferensi produk dan jenis kendaraan pun beragam di tiap pulau-pulau yang ada," ujarnya saat ditemui di sela-sela World Premiere All New Agya di Jakarta, Senin (13/2/2023).

"Sehingga, ini sangat menantang bagi saya untuk bisa membuat seluruh konsumen termasuk yang berada di pulau luar Jawa terpuaskan dengan produk Toyota," lanjut Ueda.

Pengalaman tiga tahun di Vietnam, kata Ueda, punya karakter pasar yang lebih terpusat karena faktor geografis dan tidak banyak wilayah pegunungan. Hasilnya, kendaraan berjenis sedan lebih diminati masyarakat.

Alasannya, karena sedan menawarkan tingkat kenyamanan tertinggi dibanding jenis mobil lain.

Sementara Indonesia, kondisi itu sangat berbeda. Dengan kultur kekeluargaan yang sangat kental dan kontur jalan beragam, maka mobil berjenis multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV) lebih diminati.

Sebab dengan kendaraan tersebut, masyarakat lebih mudah untuk bermobilisasi ke berbagai kebutuhan. Selain itu, muatannya begitu lebar cocok digunakan sebagai kendaraan keluarga.

"Kalau di Vietnam itu, orientasi pemilihan kendaraannya lebih ke sedan dibanding ke mini van dan SUV meski akhir-akhir ini mulai meningkat. Di Indonesia, tentu berbeda ya karena karakteristik pasarnya beda," kata Ueda.

"Oleh karena itu, saya butuh studi lebih lanjut lagi supaya bisa melancarkan strategi paling jitu untuk mengembangkan bisnis otomotif Indonesia. Hal yang pertama kali saya lakukan dalam waktu dekat, mungkin berkunjung ke tiap pulau di Indonesia," lanjut dia.

"Tujuannya, untuk melihat langsung bagaimana pasar dan karakteristik konsumen. Sebab ini pertama kalinya saya datang ke Indonesia (untuk berbisnis). Semua input sangat berarti bagi saya khususnya dari teman-teman media," ucapnya lagi.

Adapun sejauh ini, Ueda melihat bahwa mayoritas konsumen otomotif roda empat di Indonesia merupakan entry level. Artinya, mereka lebih menyukai mobil-mobil yang berharga terjangkau dengan kisaran harga tak lebih dari Rp 500 juta.

Meski begitu, konsumen pun menuntut supaya mobil yang dipasarkan dengan harga tersebut memiliki fitur mewah dan sporty untuk menunjang mobilitas yang lebih panjang. Sebagai salah satu perwujudannya, TAM meluncurkan pembaharuan pada Agya yang terbagi ke dua segmen yaitu LCGC dan city car.

Diketahui, Hiroyuki Ueda bukanlah nama baru di Toyota Global. Sejak bergabung dengan Toyota Motor Corporation (TMC) pada 1989 dan menekuni bidang sales & production planning, karirnya terus melonjak tinggi.

Hingga pada 2017, pria asal Jepang tersebut dipercayakan memimpin Toyota di Venezuela, Amerika Selatan. Di sana, ia diberikan penghargaan oleh TMC sebagai General Manager di Best in Town Department.

Pada periode 2020-2023, Ueda kembali dipercayakan menjadi pucuk pimpinan di Toyota Vietnam. Lewat kepemimpinannya, penjualan Toyota di Vietnam mampu tumbuh positif 35 persen pasca-pandemi Covid-19, yaitu 2022 dibandingkan 2021.

Melansir data Asean Automotive Federation, pada periode tersebut penjualan mobil di Vietnam secara keseluruhan tumbuh 33 persen secara tahunan yaitu 404.635 unit dari 304.149 unit.

Angka itu pula, menjadikan Vietnam sebagai negara ke-4 dengan penjualan mobil tertinggi di wilayah Asean. Sementara Indonesia sendiri, berada di urutan pertama dengan total penjualan 1.048.040 unit, naik 18 persen dari tahun 2021.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/15/072200715/tiga-tahun-di-vietnam-presiden-tam-bicara-soal-otomotif-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke