Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Toyota Bicara Peluang Usai Turun Insentif Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) percaya bahwa pemberian insentif kendaraan listrik oleh pemerintah RI akan bisa mempercepat akselerasi ekosistem elektrifikasi.

Hanya saja pada tahap awal, pertumbuhan penjualan kendaraan ramah lingkungan yang mencangkup battery electric vehicle (BEV), hybrid electric vehicle (HEV), serta plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) ini belum bisa melesat sangat jauh.

"Kita tidak bisa berkomentar dahulu, karena belum tahu bagaimana isinya. Tapi yang pasti, setiap ada insentif akan memberikan dampak positif terhadap pergerakkan di pasar," ucap Vice President Director TAM Henry Tanoto ditemui di Jakarta, Senin (13/2/2023).

"Elektrifikasi tahun lalu full year ada di angka 2-3 persen (total pasar), dengan pada bulan terakhirnya naik 3-4 persen. Harapan kita itu akan terus berlanjut, yang mana HEV dapat meraih 5 persen bahkan lebih lagi," tambah dia.

Meski begitu, pertumbuhan penjualan kendaraan listrik belum bisa menyamai Low Cost Green Car (LCGC) sebagai mobil murah yang menjaring segmen first buyer walau bakal menjadi lebih murah.

Hal tersebut disebabkan pemain atau produk kendaraan listrik masih terbatas. Lalu, komponen untuk melancarkan aktivitas produksinya pun kebanyakan masih impor, seperti baterai sampai elektrikal dan motor listrik.

"Mungkin di masa depan bisa (kendaraan listrik kalahkan segmen LCGC). LCGC ini memang ada beberapa regulasi lah ya salah satunya tentang price, local contain, dan lain-lain. Jadi perlu ada tahap-tahapan supaya EV bisa ke sana," ucap Henry.

Diolah dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dibanding tahun sebelumnya, pertumbuhan pasar kendaraan listrik Januari-Desember 2022 naik 5 kali lipat atau 548 persen menjadi 20.396 unit.

Sehingga saat ini, penguasaan pasar kendaraan listrik terhadap total penjualan mobil di Indonesia sebesar 1,9 persen. Berada di segmen mobil sedan yang berada pada level 0,7 persen.

Lebih rinci, dari 20.396 unit kendaraan roda empat atau lebih berbasis listrik yang terjual, 50 persennya disumbang dari jenis BEV atau mobil listrik murni, atau sebesar 10.306 unit.

Sementara 48,5 persen datang dari segmen HEV dengan total penjualan 10.165 unit dan 10 unit dari PHEV yang hanya diisi oleh satu model saja, yaitu Mitsubishi Outlander PHEV.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/14/182100015/toyota-bicara-peluang-usai-turun-insentif-kendaraan-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke