JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegangan akibat insiden MotoGP Sepang 2015 masih terasa sampai sekarang. Bahkan, Marc Marquez mengaku tidak ingin berdamai dengan Valentino Rossi.
Tepat setelah insiden di dalam trek, Rossi mengatakan pada wartawan bahwa Marquez sengaja menghalang-halangi dirinya. Bahkan, Rossi sempat menyebutkan bahwa Marquez licik.
"Serangan umum pada konferensi pers itu buruk. Saya punya nomor telepon dia dan Valentino juga punya nomor saya. Kami tidak pernah telepon, saya waktu itu 22 tahun dan dia 10 tahun lebih tua, dia punya pengalaman," ujar Marquez, dikutip dari Crash.net, Kamis (9/2/2023).
Marquez mengatakan, konferensi pers di Malaysia saat itu seharusnya Rossi mengajak Marquez untuk berbicara. Tapi, Rossi malah memutuskan untuk bicara sendiri dengan para wartawan.
"Itu sangat tidak menghormati. Menurut saya, itu adalah intimidasi," kata Marquez.
Soal persaingannya saat di trek, Marquez mengatakan bahwa itu bukanlah kecelakaan, melainkan Rossi yang memang sengaja memojokkan dirinya dan lalu menendangnya.
"Saya tidak harus berteman dengan semua orang. Pada awalnya, saya ingin berdamai dengan Valentino, tapi sekarang tidak lagi. Kami mungkin memang berbeda," ujarnya.
Meski demikian, Marquez tetap mengakui Rossi sebagai legenda di MotoGP, selain Dani Pedrosa.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/09/170100615/marquez-tidak-mau-damai-dengan-rossi