JAKARTA, KOMPAS.com – MyBluebird menjadi aplikasi yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna layanan taksi Blue Bird.
Aplikasi yang diluncurkan pada 2016 ini merupakan salah satu inovasi dari Blue Bird di era gempuran layanan taksi online.
Selayaknya taksi online, dengan menggunakan aplikasi MyBluebird pengguna taksi bisa memesan taksi dengan mudah tanpa perlu menunggu lama. Bahkan ada keterangan pilihan harga untuk tarif taksi yang digunakan.
Hanya saja, penumpang masih tetap harus menggunakan tarif berdasarkan argo taksi.
“Untuk tarif aplikasi di MyBluebird itu tidak menentukan tarif pasti. Penumpang harus tetap mengandalkan argo dari taksi saat buka pintu. Jadi aplikasi MyBlueBird menghubungkan penumpang dari pengemudi,” kata Ali Rohman sopir taksi Blue Bird kepada Kompas.com, Sabtu (5/2/2023).
Ali menjelaskan jika tarif yang tertera di aplikasi adalah tarif kisaran dari nominal yang harus dibayarkan oleh penumpang. Hanya saja itu bukan harga yang pasti, penumpang harus membayar sesuai argo yang berjalan.
Maka dari itu, harga dari tarif taksi yang ada di aplikasi belum tentu sama seperti yang ada di argo.
Hal tersebut karena terkadang kondisi jalan kerap berubah, misalnya macet dan sebagainya yang membuat harga argo berubah.
Kemudian, jika membooking sopir taksi menggunakan aplikasi, untuk pembayaran argo masih tetap bisa menggunakan uang tunai kepada sopir.
Menurut Ali, aplikasi ini sangat berguna bagi pengguna layanan yang naik dari bandara atau stasiun. Terutama penumpang dengan banyak barang bawaan yang tidak ingin menunggu lama.
“Sebelumnya yang naik layanan taksi saat sopir mangkal atau memberhentikan taksi saat melintas di jalan. Namun setelah ada aplikasi ini bisa digunakan untuk menghubungi sopir lebih cepat di tempat dimana jarang ada taksi,” kata Ali.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/06/144100815/pakai-aplikasi-mybluebird-tarif-taksi-tetap-pakai-argo