JAKARTA, KOMPAS.com - Memperbarui perangkat lunak pada mobil dengan sistem over-the-air (OTA) memberikan kemudahan bagi konsumen dan produsen dalam membuat sistem pada mobil tetap terjaga. Namun, sistem ini ternyata membutuhkan perhatian khusus.
Salah satunya pada mobil listrik BMW i4. Perangkat lunak pada mobil ini bisa diperbarui dengan sistem OTA. Tapi, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan oleh pemilik mobil.
Contohnya, untuk mobil BMW secara spesifik membutuhkan perangkat lunaknya diunduh terlebih dahulu. Selain itu, mobil juga harus memiliki kapasitas baterai yang cukup.
Kemudian, mobil harus dalam kondisi diparkir. Jika mobil tersebut masih menggunakan mesin konvensional, maka mesinnya harus dalam keadaan mati.
Dikutip dari Carscoops.com, Sabtu (4/2/2023), seorang pemilik i4 mengeluh mobilnya mengalami masalah. Mobil tersebut tidak bisa diperbarui perangkat lunaknya.
Clare Eliza, pemilik BMW i4, mendapati pesan atau notifikasi pada mobilnya:
“Jalannya terlalu curam untuk memulai pemasangan. Harap parkir kendaraan di tempat yang rata.”
Juru bicara dari BMW mengatakan, mobil BMW memiliki banyak sensor kemiringan, akselerasi dan deselerasi lateral dan longitudinal, dan masih banyak sensor lainnya.
Sehingga, sensor-sensor tersebut dapat memahami orientasi mobil dan mengetahui apakah sedang berada di tanjakan atau tidak. Sebagai tindakan pencegahan dari segala macam kondisi, untuk menghindari mobil bergerak dan dapat mengganggu pembaruan perangkat lunak, maka muncullah notifikasi tersebut.
BMW menyarankan untuk memarkir mobil di permukaan yang rata saat sistem meminta untuk memperbarui perangkat lunak. Sehingga, tidak ada risiko mobil bergerak ketika sedang melakukan pembaruan perangkat lunak.
BMW i4 juga dipasarkan di Indonesia oleh BMW Group Indonesia. Mobil listrik ini dibanderol Rp 2,108 miliar (OTR Jakarta).
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/04/150200515/punya-banyak-sensor-ini-kelemahan-mobil-listrik-bmw-i4