JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam beberapa bulan ke depan, asosiasi pabrikan (Motor Sport Manufacturer Association) bersama Dorna Sports akan menyepakati regulasi MotoGP buat tahun 2027-2031.
Dilansir dari Speedweek (1/2/2023), Dorna Sports kabarnya telah memiliki poin-poin peraturan yang akan dijadikan pembahasan dalam regulasi tersebut.
Dalam proposal yang bakal diajukan Dorna akan mengatur sejumlah ketentuan. Di antaranya larangan penggunaan perangat ride height adjuster, pembatasan pengujian terowongan (aerodinamika), hingga penolakan tegas terhadap mesin hybrid.
CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta, mengatakan, penggerak hybrid bukanlah solusi yang layak untuk sepeda motor balap, karena alasan bobot dan ruang.
Dengan adanya tambahan baterai, motor jadi semakin berat, dan tentunya butuh tempat untuk menaruhnya.
"Bukan rahasia lagi bahwa kami menentang (digunakannya) penggerak hybrid di kelas MotoGP," ucap Ezpeleta, dikutip dari Speedweek.
Meski begitu, Dorna tetap memperbolehkan penggunaan winglet di motor MotoGP. Selain itu, Dorna juga masih terbuka terhadap ide-ide pengembangan mesin lainnya.
Salah satunya, seperti kemungkinan mengurangi kapasitas mesin dari yang ada saat ini, yaitu 1.000 cc. Hingga penggunaan bahan bakar biofuel buat motor MotoGP.
"Diharapkan bahan bakar sintetik akan mengurangi output mesin hingga 10 persen. Apakah kapasitas mesin akan dikurangi dari 1.000 cc? Peluang itu masih terbuka. Dan saya pikir kita seharusnya (pabrikan) tak berjuang untuk mendapatkan lebih banyak tenaga,” ucap Ezpeleta.
“Ada yang mendukung pengurangan kapasitas mesin, ada pula yang menentangnya. Masih harus dilihat apakah kita bisa menemukan solusinya. Di Dorna, kami tidak memberikan saran nyata untuk pengurangan kapasitas mesin," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/01/174100315/kapasitas-mesin-motogp-bakal-dikurangi-dan-pakai-biofuel