Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Lamborghini Aventador Sering Terbakar? Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu momok mengerikan pemilik mobil ialah mobil terbakar, tak terkecuali bagi pengguna supercar.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa supercar dengan performa yang tinggi harus dibawa di jalanan yang lancar, bukan macet-macetan seperti Ibu Kota.

Jika dalam kecepatan tinggi, sistem pendingin pada supercar dapat bekerja secara maksimal sehingga membuat mesin adem. Begitu pun sebaliknya, jika di ajak bermacet-macetan maka mobil tersebut bisa mengalami overheat atau mesin kepanasan.

Seperti contoh kasus yang belum lama terjadi menimpa supercar Lamborghini Aventador berwarna kuning, yang nyaris terbakar di Jalan Panjang Arteri, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Mobil tersebut diduga mengalami overheat hingga terpaksa berhenti di jalur TransJakarta dalam posis kap mesin dibuka dan mengeluarkan asap.

Sedikit menilik kebelakang, Lamborghini Aventador milik artis Raffi Ahmad, juga sempat terbakar di Jalan Raya Sudirman, Sentul City, Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada 2019 silam.

Supercar milik suami Nagita Slavina itu diduga mengalami overheat hingga mengeluarkan api dari kompartemen mesin hingga terbakar.

Menanggapi hal ini, Resha Ahadiat Setiadi Direktur dari Supercar.id mengatakan, Lamborghini Aventador memang menjadi salah satu supercar yang paling sering terbakar.

Pria yang pernah menjadi Team Leader di Lamborghini Super Trofeo Asia Racing Team itu pun mengungkapkan alasannya.

“Ini bisa disebabkan karena pemiliknya belum melakukan servis campaign, atau bahasanya recall. Jadi ada kesalahan dari Lamborghini tentang produknya, dan dia harus melakukan recall tersebut,” ucap pria yang akrab disapa Resha saat ditemui Kompas.com di kawasan Ciputat, Jumat (27/1/2023).

Diketahui Lamborghini Aventador di bawah 2014 memiliki masalah pada water cooling tank atau water tank. Dimana komponen tersebut harus dilakukan pergantian.

Sebab diketahui, water tank tersebut berbahan plastik yang tidak mampu menahan tekanan yang terlalu besar hingga akhirnya pecah.

“Mobil yang terbakar atau yang pecah water tanknya. Itu sudah pasti belum melakukan recall,” lanjutnya.

Resha melanjutkan, jika mobil sudah terbakar, biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan juga tidak sedikit.

“Kalau untuk recall campaign yang baru-baru ini terjadi seperti water tank pecah itu mengeluarkan dana Rp 40 juta,” ucap Resha.

Untuk itu, Resha menyarankan, pemilik mobil sebaiknya melakukan maintenance rutin agar tidak rugi di kemudian hari.

“Lakukan maintenance rutin, karena dengan maintenance itu kita bisa lihat gejala apa yang terjadi pada mobil tersebut. Sehingga bisa kita tanggulangi segera sebelum akhirnya terjadi kerusakan yang lebih parah,” ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/29/074100815/kenapa-lamborghini-aventador-sering-terbakar-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke