Bukan Pabrik, Chery Sebut Paling Penting Saat Ini ialah Dealer

JAKARTA, KOMPAS.com - Chery punya rencana besar di Indonesia dengan rencana membuat pabrik. Pabrik tersebut digadang-gadang akan menjadi basis produksi untuk produk dengan setir kanan.

Presiden Direktur PT Chery Motor Indonesia Shawn Xu mengatakan, sebelum membuat pabrik yang paling utama ialah bagaimana memuaskan pengalaman konsumen dengan memperkuat jaringan dealer.

"Akhir tahun lalu, kami baru di awal meluncurkan produk dan tahun ini kami lebih yakin dengan perkembangan dealer kami dan bagaimana memberikan layanan terbaik bagi pelanggan kami dan itu akan membuat peningkatan penjualan mengikuti pasar (setir) kanan lainnya dalam satu tahun," kata Shawn saat telekonferensi, belum lama ini.

Saat ini Chery memiliki pabrik perakitan di Bekasi, Jawa Barat, tetapi ke depan dikabarkan bakal menginvestasikan 1 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 15 triliun untuk membangun pabrik.

Keberadaan pabrik di Indonesia itu akan menjadi lompatan besar sekaligus ajang pembuktian Chery.

Pabrik di Indonesia nantinya akan menjadi pusat produksi mobil setir kanan dan diekspor ke seluruh negara yang menganut setir kanan, seperti Australia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Sementara pabrik di China, nantinya akan menjadi pusat produksi mobil setir kiri, di mana produk mobil yang dihasilkan nantinya akan di impor ke negara-negara yang menggunakan setir kiri.

"Sekarang kami berada di fase pertama, kami bekerja sama dengan Handal Indonesia Motor, kami memiliki kapasitas dan produksi yang terbatas untuk mendukung penjualan kami tahun ini," kata Shawn.

"Semoga di fase ini kami dapat meningkatkan permintaan di Indonesia dan pasar tangan kanan lainnya maka kami perlu membuat pabrik besar lebih cepat," kata dia.

Saat ini dua model yang sudah meluncur di Indonesia, yaitu Tiggo 7 Pro dan 8 Pro berstatus CKD dirakit di fasilitas assembling milik Hyundai terdahulu, yakni PT Handal Indonesia Motor, Bekasi, Jawa Barat.