Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Chery Klaim Tiggo 8 Pro Lebih Premium dari CR-V dan Fortuner

JAKARTA, KOMPAS.com - Tantangan produsen mobil asal China, Chery, saat ini masih berkutat dengan citra mobil China yang masih dianggap miring. Apalagi Chery bermain di segmen kelas atas alias premium.

Tahun lalu Chery menggebrak pasar SUV kelas atas dengan menghadirkan dua SUV yaitu Chery Tiggo 7 Pro dan 8 Pro. Kelas yang sebetulnya diisi oleh nama-nama besar dari pabrikan Jepang dan Eropa.

Presiden Direktur PT Chery Motor Indonesia, Shawn Xu, mengatakan, meski berasal dari China, Chery punya kelas tersendiri. Hal itu dapat dilihat mulai dari desain, harga, dan juga kualitas yang disodorkan.

"Kini Chery memiliki dua produk yakni Tiggo 7 Pro bersaing dengan Honda HRV dan Hyundai Creta dan untuk Tiggo 8 Pro bersaing dengan Honda CRV dan Toyota Fortuner. Di segmen ini Chery adalah yang paling premium," kata Shawn, saat telekonferensi, Selasa (17/1/2023).

"Sekarang Chery adalah merek internasional dan bersaing dengan tingkat yang sama dengan merek Eropa, Jepang, dan Korea, itulah sebabnya positioning dan harga produk kami lebih tinggi dan berbeda dari merek China lainnya," ungkap dia.

Shawn mengatakan, calon konsumen dapat datang ke dealer dan mencoba langsung keunggulan produk Chery. Hasilnya kata Shawn sejauh ini umpan balik yang diterima positif.

"Dealer, rekan media dan juga calon konsumen memiliki pengalaman untuk mengetahui dan merasakan diferensiasi produk kami kemudian memberikan feedback tentang harga Chery yang sesuai," kata Shawn.

"Dan terbukti dari feedback dealer kami bahwa harga Tiggo 8 Pro lebih cocok, maka feedback ini juga ingin kami buat dan komunikasikan untuk mencoba terlebih dahulu produk kami dan memberikan komentar," kata dia.

Namun di sisi lain, selain soal produk tantangan Chery ialah mengembalikan kepercayaan konsumen Indonesia yang pernah ditinggalkan. Apalagi, Chery punya sejarah masam karena sempat masuk ke Indonesia tapi kemudian menghilang.

Pengamat otomotif, Bebin Djuana mengatakan, tantangan Chery cukup berat. Selain harus mengobati luka lama, agen saat ini juga bermain di ceruk SUV yang secara pasar tidak begitu besar.

Seperti diketahui, pasar mobil paling laris di Indonesia ialah MPV yang terkonsentrasi di low MPV. Kemudian baru segmen-segmen lain ternasuk SUV, adapun market paling kecil ialah sedan.

"Kalau Chery saya lihat tantangannya beda kalah tadi harus mengobati luka lama. Kalau ini lain, kok masuk di ceruk yang susah ceruknya kecil not volume maker," kata Bebin di Bandung, Jawa Barat, tahun lalu.

"Dia di Chili SUV nomor satu, ya dia jujur dia bukan bilang Chery nomor satu, tapi di mana market SUV (dia pertama). Artinya kan dia belajar, latihan," kata Bebin.

Chery bukan merek baru di Indonesia. Chery pertama kali masuk pada 2006 melalui Indomobil Group membuat perusahaan patungan bersama Chery Automobile Co.Ltd bernama Unicor Prima Motor.

Pada 2011 keagenan Chery dilepas dan pada 2012 muncul nama baru Chery Mobil Indonesia (CMI). Tak lama pada 2013 Chery disebut sudah tidak "bernyawa" alias tidak melakukan penjualan dan kemudian menghilang.

Pada 2022 Chery kembali dengan memperkenalkan dua SUV andalan yaitu Chery Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro. Dua produk ini merupakan gencatan awal Chery kembali ke Indonesia dan bertarung di segmen kelas atas.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/19/063828115/chery-klaim-tiggo-8-pro-lebih-premium-dari-cr-v-dan-fortuner

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke