JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini modifikasi mobil dengan mengganti pelek kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan. Tak terkecuali untuk mobil listrik yang populasinya semakin menjamur di Tanah Air.
Biasanya para penghobi otomotif akan upgrade pelek dengan diameter yang lebih besar atau naik dua inci dari pelek standarnya.
Beberapa masyarakat pun beranggapan bahwa modifikasi pelek mobil pada mobil listrik akan berpengaruh pada jarak tempuh dan efisiensi baterai.
Pasalnya, pelek yang besar memiliki bobot yang lebih berat sehingga memberatkan daya motor listrik. Lantas benarkan demikian?
Direktur Marketing HSR Wheel Hendra Wijaya mengatakan, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Kalaupun pemilik mobil listrik mengganti pelek dengan ukuran yang lebih besar dampak pada jarak tempuh yang dihasilkan tidak terlalu signifikan.
“Kalau pakai pelek yang beratnya yang sama dengan standar, itu tidak akan mengurangi efisiensi. Biasanya orang ganti pelek itu naik ukuran, dan kalaupun berkurang jaraknya tidak terlalu signifikan. Ini dari pengalaman teman-teman yang sudah ganti ya,” ucap Hendra, saat ditemui Kompas.com di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2023).
Namun, Hendra melanjutkan, hal yang paling penting jika ingin mengganti pelek sebaiknya diameter tidak lebih dari dua inci atau maksimal tiga inci.
“Cari model pelek yang sesuai dengan mobil, dengan size yang sesuai juga. Seperti contoh kita sudah pernah pasang di Hyundai Ioniq 5, standar peleknya kan 19 inci atau 20 inci. Kita pernah pasang sampai 21 inci atau 22 inci dan itu tidak ada masalah,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/16/205100015/amankan-modifikasi-pelek-pada-mobil-listrik-