Seberapa Tinggi Genangan Air yang Aman Dilewati Saat Banjir?

SEMARANG,KOMPAS.com - Banjir saat ini melanda beberapa daerah di Indonesia. Kerugian material banjir diakibatkan harta benda yang terendam baik rumah, perabotan maupun kendaraan. 

Genangan air yang cukup tinggi menyebabkan kendaraan baik sepeda motor atau mobil rusak. 

Dampaknya pun berat, mesin bisa mati total atau biasa disebut water hammer, selain itu kelistrikan juga berisiko mengalami korsleting.

Banyak pengguna jalan yang tetap nekat menerobos genangan banjir, sebab rute alternatif kebanyakan juga macet. 

Lantas seberapa aman ketinggian air yang bisa dilalui oleh kendaraan? 

Kepala Bengkel Mitsubishi Bumen Redja Abadi Semarang Ali Yusuf mengatakan, air berisiko terisap intake ruang bakar, saat ketinggiannya sebatas roda. 

"30-40 cm itu batas rawan. Air masuk ruang bakar melalui intake yang terhubung filter udara. Jadi, filter basah, mobil kemungkinan besar mesin akan bermasalah," kata Ali. 

Air juga berisiko masuk ke dalam kabin dan menyebabkan karpet dasar perlu di bongkar. Hal itu, kata Ali, diharapkan mencegah korosi dan korsleting kelistrikan utama. 

Dari beberapa sektor, Ali mengatakan, berdasarkan dua kali penanganan khusus usai banjir kebanyakan yang rusak adalah sensor SRS. 

"SRS Airbag letaknya dibawah sendiri. ECU aman kan posisinya tinggi. Untuk pergantian sekitar Rp 2 juta," kata dia. 

Hal-hal kecil tertentu perlu dilakukan saat memang harus menerjang banjir.

Sesampainya di rumah, Ali menyarankan, pemilik mobil wajib untuk cek kondisi beberapa komponen seperti kabin, oli, dan menganalisa sendiri gejala-gejala kerusakan yang berpeluang terjadi. 

Menurut Ali, hal itu adalah satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya kerusakan yang berat, dan tentunya mengurangi biaya perbaikan besar di kemudian hari. 

"Cek sendiri, kan seberapa tinggi genangan pemilik yang tau. Misalnya nanti terjadi apa-apa juga membantu perkiraan biaya perbaikan di bengkel," kata Ali.