10 Mobil di Bawah Rp 500 Juta, dengan Penjualan Terendah pada 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Indonesia selama tahun berjalan 2022 (Januari-November) sangat positif dibanding periode sama pada tahun lalu dengan kenaikan 19,4 persen.

Bahkan, kinerja itu, sebagaimana diolah dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hampir mendekati target tahunan yaitu 942.499 unit dari 960.000 unit.

Meski demikian, pertumbuhan tersebut belum merata ke semua produk yang dipasarkan di Indonesia. Tercatat, sedikitnya ada 10 mobil berharga Rp 500 juta ke bawah yang tidak bisa mencapai penjual manis atau di atas 1.000 unit.

Beberapa di antaranya DFSK Glory 580 yang hanya mencatatkan 44 unit selama 11 bulan 2022. Padahal, sport utility vehicle (SUV) yang dijual mulai Rp 259,9 jutaan ini telah memiliki banyak fitur menarik sebagai kendaraan yang dinamis.

Kemudian, tepat berada di bawahnya, ada mobil keluarga bergaya modern dengan pintu geser, Toyota Sienta. Dari data asosiasi, tercatat angka penjualan kendaraan ini ialah 97 unit saja.

Nasibnya berbeda jauh dari produk Toyota Indonesia lainnya, misalkan Kijang Innova yang mengisi segmen kendaraan keluarga medium. Selama tahun lalu, mobil mampu capai rata-rata penjualan 300-500 unit per bulan.

Lalu, ada juga dua produk dari Morris Garage (MG) yaitu ZS dan HS. Sebagai pendatang baru di otomotif nasional, kinerja pabrikan asal Inggris yang sudah diberpindah tangan ke Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC) ini bisa dikatakan kurang baik.

Lebih rinci, berikut daftar 10 mobil kurang laris di Indonesia selama 2022:

1. DFSK Glory 580: 44 unit
2. Toyota Sienta: 97 unit
3. DFSK Glory 560: 129 unit
4. Isuzu MU-X: 204 unit
5. MG ZS: 267 unit
6. Kia Seltos: 276 unit
7. MG HS: 324 unit
8. Nissan Magnite: 431 unit
9. Honda City (sedan): 617 unit
10. Suzuki Ignis: 790 unit