Format Sprint Race MotoGP Bakal Sulitkan Pebalap di 4 Sirkuit Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai musim 2023 MotoGP bakal mengadopsi Sprint Race, yakni balapan singkat pada hari Sabtu untuk meningkatkan antusiasme penonton sebelum balapan akhir pekan hari Minggu.

Namun, strategi baru ini cukup menuai banyak pro dan kontra dari para pebalap MotoGP. Tak terkecuali eks pebalap MotoGP Andrea Dovizioso.

Menurut mantan rider WithU Yamaha RNF, sprint race tak akan mengubah pertunjukan MotoGP. Hanya saja, akan berpengaruh pada kondisi fisik pebalap.

“Itu akan menambah satu awal lagi dari apa yang ditawarkan program (MotoGP) sejauh ini dan itu pasti akan menciptakan lebih banyak dinamika untuk dikelola. Namun, saya rasa itu tidak akan banyak mengubah balapan,” ucap Dovizioso, dikutip dari Paddock GP, Selasa (3/1/2023).

“Secara fisik, mereka (para rider) akan lebih sulit menghadapi dua balapan,” lanjutnya.

Dovizioso menambahkan, format sprint race juga membuat balapan di beberapa sirkuit semakin sulit. Seperti contoh di Austin, Sepang, Assen dan Mugello.

“Ini akan lebih sulit terutama saat balapan di trek yang membutuhkan gaya berkendara yang lebih berkomitmen. Saya memikirkan Austin, Sepang, Assen dan Mugello,” kata dia.

Di sisi lain, Dovizioso melanjutkan, format sprint race juga memiliki manfaat. Dimana para pebalap akan lebih diuntungkan dalam perolehan poin.

“Menurut pendapat saya, (sprint race) memang akan menguji semua pilot. Namun, peraturan baru ini juga bisa menjadi keuntungan bagi pebalap cepat di kualifikasi karena bisa start dari posisi pertama,” kata dia.

“Mereka akan bisa memanfaatkan kondisi yang lebih mudah yang bisa menguntungkan mereka dalam balapan, membawa mereka untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan poin,” tambahnya.

Sebagai informasi, Andrea Dovizioso resmi pensiun dari MotoGP usai menyelesaikan balapan di MotoGP San Marino 2022. Rider asal Italia itu mengakhiri musim dengan koleksi 15 poin tanpa memperoleh podium satupun.