SEMARANG, KOMPAS.com - Usai liburan menggunakan mobil pribadi menempuh perjalanan jauh, ada baiknya melakukan beberapa pengecekan sebelum digunakan menemani rutinitas.
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan kondisi mobil masih prima, dan mencegah adanya masalah ketika digunakan beraktivitas.
Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Edy Haryanto menjelaskan, pengecekan dilakukan pada komponen fast moving dan slow moving.
Tujuannya agar bila terjadi kerusakan ringan bisa terdeteksi lebih cepat dan dilakukan penanganan sesegera mungkin guna menghindari kerusakan serius.
"Mesin, transmisi, dan kaki-kaki. Mobil berangkat dalam kondisi sehat, begitu pun saat kembali. Kan kondisi medan jalan yang dilalui saat liburan ke luar kota beragam. Mobil bekerja keras, apalagi penumpang full," kata Edy, saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/12/2023).
Untuk lebih lengkap soal sektor mana saja yang harus di cek usai mobil melakukan perjalanan jarak jauh, berikut daftarnya ;
Semuanya dijadikan sebagai tolak ukur mesin sehat dan tak ada masalah apapun. Perawatan tersebut cukup ringan saja, karena untuk pergantian komponen tetap menunggu sesuai jadwal servis berkala.
Komponen di cek secara detail. Selanjutnya, kotoran yang menempel perlu dibersihkan untuk mencegah penurunan tenaga, tentu tujuannya menjaga mesin agar tetap prima.
"Mesin, oli di cek dari dipstick apakah berkurang, atau masih normal. Warnanya juga diamati, bisa dijadikan patokan adanya penguapan yang tinggi," ucap Edy.
"Filter udara di semprot angin bertekanan, debu dan kotoran sering menyebabkan tenaga berkurang dan BBM boros. Radiator juga wajib diperhatikan, level di reservoir jangan sampai berkurang drastis. Yang artinya, ada kemungkinan kebocoran di titik-titik yang rawan," katanya.
Mobil manual atau matik yang digunakan untuk perjalanan jauh, setelah sampai tujuan wajib melakukan cek kondisi transmisi.
Selain mesin, transmisi pun bekerja sangat berat. Apalagi jika rute yang dilewati adalah pegunungan dengan kontur jalan tanjakan dan turunan curam.
Teguh Dwi Harianto, Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang menjelaskan, kondisi transmisi bisa dilakukan analisa kerusakan, hal itu biasanya diketahui dari gejala-gejala abnormal yang terjadi.
"Saat sudah di rumah, pastikan tak ada gejala slip atau susah di oper ketika pindah gigi. Jika ternyata sulit, berarti kemungkinan komponen kopling ada masalah," kata Tegu.
"Biasanya sehabis melewati medan yang ekstrem. Baru di tes lanjutan, yakni mencoba respon transmisi. Perpindahan gigi yang responsif menandakan semuanya baik dan normal," lanjutnya.
Selanjutnya, komponen kaki-kaki. Kenyamanan dan keselamatan berkendara ditentukan kaki-kaki yang tetap presisi, baik suspensi maupun steering.
Kontrol laju kecepatan dan redaman getaran jalan yang dilewati bahkan pengereman, jadi satu. Jika ada salah satu bermasalah, risikonya cukup besar. Kerusakan bisa menjalar dan mobil tak nyaman untuk digunakan beraktivitas.
Maka dari itu, sebaiknya cek kembali kondisi kaki-kaki diperlukan agar nantinya mobil senantiasa nyaman.
Kerusakan secara umum, kebanyakan diakibatkan karena faktor kondisi jalan yang rusak belum lagi kondisi medan jalan yang dilalui tak dikuasai pengemudi dan tak bisa diprediksi.
Seperti disampaikan Aan Nugroho, Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia.
Menurutnya, persiapan dan cek kondisi fisik sebelum dan sesudah liburan begitu penting. Tujuannya adalah menghindari adanya setelan kaki-kaki yang berubah, yang nantinya menyebabkan kerusakan serius.
"Kadang-kadang ada lubang langsung dihajar, suspensi yang berisiko. Spooring dan balancing juga, sebelum waktunya bisa berubah. Antisipasi penting, mobil tetap nyaman dan aman jika dibutuhkan lagi. Terutama untuk bepergian atau aktivitas sehari-hari," ucap Aan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/02/092200715/bikin-mobil-tetap-prima-usai-liburan-ini-daftar-pengecekannya