JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi bus oleng atau sengaja memiringkan kendaraan di jalan raya masih saja terjadi sampai sekarang. Atraksi ini pun diunggah ke media sosial dengan harapan viral dan merasa keren bagi pelaku maupun yang merekam.
Melakukan hal tersebut sebenarnya sangat berbahaya dan juga tidak membuat penumpang nyaman. Bayangkan saja bus dengan tinggi sekitar 3,7 meter digoyang-goyang, tentu penumpang bisa merasa pusing di dalamnya.
Maraknya aksi oleng ini menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia jadi alasan kenapa lalu lintas di Indonesia masih belum aman sampai sekarang.
"Membuat kendaraan oleng itu mudah, tapi menjaga tetap stabil itu susah dan hanya bisa dilakukan driver yang tampil di area tertutup," ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (29/12/2022).
Sony mengatakan, jalan umum bukan tempat untuk atraksi atau pamer skill yang membahayakan. Baiknya, pengemudi bisa menampilkan gaya berkendara yang aman.
"Ini saya perhatikan, mereka lakukan aksi berbahaya untuk pamer. Driver di Indonesia sudah ketinggalan jauh dengan negara tetangga. Mereka sudah sangat terampil secara soft skill, takut membuat orang lain celaka," ucap Sony.
Menurut Sony, pengemudi di negara tetangga sudah sangat menaati aturan. Hal ini yang sepatutnya dicontoh, jadi memberikan pengemudi yang aman dan selamat.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/29/141200215/aksi-bus-oleng-masih-saja-dilakukan-alasan-lalu-lintas-di-indonesia-tidak