JAKARTA, KOMPAS.com - Mengantisipasi lonjakan kendaraan dalam masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Pertamina (Persero) menyiapkan Satuan Tugas (Satagas) untuk memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam kondisi aman dan terpenuhi.
"Konsumsi energi diprediksi akan naik karena meningkat mobilitas masyarakat jelang dan sesudah perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan pasokan dan layanan tambahan demi melayani kebutuhan energi masyarakat," ujar Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono, disitat dari lama resmi Pertamina, Minggu (18/12/2022).
Erry mengatakan, untuk menjamin proses operasional berjalan lancar, manajemen akan melakukan pemantauan melalui Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC), yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM, hingga ke SPBU.
Melalui Command Center ini CCTV SPBU dan stok kritis di SPBU dapat termonitor dan dapat menjadi prioritas Utama pengiriman BBM.
"Pemantauan dilakukan secara digital dan petugas akan disiagakan selama 24 jam untuk mengantisipasi pergerakan konsumsi energi di setiap wilayah Nusantara," kata Erry.
Untuk saat ini, ketersediaan BBM diklaim dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan jelang masa libur Nataru. Kesiapan infrastruktur Pertamina meliputi 114 Terminal BBM dan lebih dari 7.400 SPBU.
Pada tahun ini, Pertamina juga menambah ketersediaan stok BBM sebagai langkah antisipasi lonjakan permintaan dengan rincian, Pertalite naik sekitar 4,5 persen, Pertamax naik 2,9 persen, Pertamax Turbo naik 18 persen, Dexlite naik 3 persen, Pertamina Dex naik 1,3 persen.
Layanan energi pendukung di jalur potensial juga ikut disiagakan. Mulai jalr tol, wisata, dan lintas utama berupa SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tangki stand by, dan fasilitas kesehatan.
Prediksi
Seperti diketahui, berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diperkirakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru mencapai 44,17 juta orang. Dari jumlah tersebut, paling mendominasi masih di sektor darat dengan moda transportasi mobil pribadi.
"Diprediksi puncak arus mudik pada masa libur Natal akan terjadi pada 23-24 Desember 2022. Sementara, puncak arus balik Natal diprediksi pada 25-26 Desember 2022," ," ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, beberapa waktu lalu.
Sedangkan, untuk puncak arus mudik masa libur tahun baru diprediksi terjadi pada 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik tahun baru diprediksi terjadi pada 1-2 Januari 2023.
Pergerakan paling tinggi akan berasal dari wilayah Jabodetabek sebanyak 7,1 juta dari total 44,17 juta. Setelah itu Jawa Timur 6,2 juta, Jawa Tengah 5.8 juta, Jawa Barat 4,4 juta, dan Sumatera Utara 3 juta orang.
Daerah tujuan favorit masih Jawa Tengah dengan persentase 19,7 persen, lalu Jawa Timur 17,5 persen, Jawa Barat 14,6 persen, Jabodetabek 10,5 persen, dan Yogyakarta 8,2 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/19/064200015/libur-nataru-didominasi-jalur-darat-pertamina-tambah-stok-bbm