Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisa Meledak, Jangan Asal Lepas Pasang Kutub Aki

Penanganan aki tekor saat ini terbilang cukup mudah karena banyak alat pertolongan darurat yang dijual untuk umum.

Walau demikian, tata cara melepas pasang kutub aki positif dan negatif tidak bisa dilakukan asal-asalan. Pasalnya, rawan mengalami korsleting yang berpeluang besar jadi kebakaran. 

Lantas seperti apa yang bisa dilakukan? 

Instruktur Training Center Nasmoco Bejo Agung Nugroho menjelaskan, dua kutub aki dipasang sesuai posisi terminal yang ada.

Jika sampai salah atau terbalik. loncatan arus listrik berisiko membahayakan komponen kelistrikan. 

"Yang diperhatikan posisi kabel massa dan tahanan. Pertama yang dilepas kabel negatif (-) dahulu, lalu berpindah ke kutub positif (+). Kan kadang-kadang ada bunga api yang keluar, itu bukti ada arus listrik yang tersimpan," ucap Bejo kepada Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).  

Pemasangan kutub aki yang salah tentu tak bisa dianggap pekerjaan mudah. Komponen-komponen utama mesin, transmisi, dan elektrikal bisa mengalami kerusakan serius.

Fatal dan merugikan, memang seperti apa sih sebenarnya?

Kutub negatif yang dilepas pertama kali dianggap aman karena ada hambatan arus yang disimpan perangkat sekring. 

Seperti diketahui, masa arus yang dialirkan menuju ke komponen utama akan terputus total begitu kabel negatif dilepaskan. 

Bejo mengatakan, kutub negatif juga dijadikan sebagai kabel massa bodi yang berisiko besar untuk memicu percikan api. 

"Ketika sudah terlepas, arus listrik mobil kan putus, jadi lebih safe. Bodi yang terkena kabel juga tak sampai timbul api, dan aman saat kontak, tak mungkin ada korsleting," kata dia. 

Arus yang sampai komponen utama dan digunakan untuk kebutuhan akan mengalir begitu kedua kabel positif (+) dan negatif (-) tersambung. 

"Kabel yang terbalik, kedua kutub berlawanan akan mengeluarkan api, bahkan bisa meledak. Tersentuh bodi saja bisa korsleting apalagi dipasangkan ke aki," ucap Bejo. 

Setelah aki terpasang, Bejo mengatakan, tegangan aki perlu di cek ulang untuk mencegah kebocoran arus. 

"Gunakan voltmeter, tegangan aki sehat biasanya 12 V, lebih dari itu overcharge. Kalau dibawahnya strum aki habis dan gampang tekor. Sambil di cocokan cahaya lampu, bunyi klakson dan starter awal, jika ringan, sistem kelistrikan pasti siap digunakan," ujar Bejo. 

https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/17/154200215/bisa-meledak-jangan-asal-lepas-pasang-kutub-aki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke