JAKARTA, KOMPAS.com - Selama kariernya Dani Pedrosa belum pernah menyandang Juara Dunia MotoGP. Meski demikian, pebalap asal Spanyol itu tetap dianggap salah satu pebalap terbaik di zamannya.
Pedrosa berkompetisi di era Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo, tiga pebalap terhebat yang pernah ada di MotoGP. Selama balapan kelas premier, Pedrosa mengoleksi 31 kemenangan dan 112 podium.
Sebelum jadi pebalap Repsol Honda pada 2006, Pedrosa dianggap sebagai salah satu talenta terbaik yang ada. Dia juara dunia 125 cc dan juga 250 cc mengalahkan Casey Stoner, Andrea Dovizioso, dan Lorenzo.
Tetapi ketika akan naik ke MotoGP tiba, banyak orang ragu dia bakal berhasil. Bahkan Pedrosa pun mengakui bahwa dia meragukan bakal bertahan di MotoGP karena posturnya yang kecil.
“Kalau boleh jujur, ketika saya menjuarai Kejuaraan Dunia 125cc dan naik ke 250cc, saya sudah ragu, karena motornya lebih besar dan lebih berat, dan saya sangat kecil,” Pedrosa mengutip Crash.net, Jumat (16/12/2022).
“Saya tidak tahu apakah Anda ingat, tapi sudah ada banyak keraguan tentang saya, karena gaya berkendara saya terlalu halus dan halus, dan motor itu membutuhkan lebih banyak tenaga," kata Pedrosa.
“Saya juga ingat memiliki keraguan, karena mungkin saya terlalu kecil, tapi saya melakukannya dan semuanya berjalan lancar, dan saya memenangkan dua gelar," kata dia.
"Namun terlepas dari kenyataan bahwa saya beradaptasi dengan baik di 250cc, saya sudah mencoba MotoGP di akhir musim 2004 dan itu adalah dimensi lain, itu adalah hal yang sangat besar," ungkap Pedrosa.
Pebalap yang pensiun usai musim 2018 dan kemudian menjadi test rider buat KTM itu mengatakan, kondisi fisiknya membuatnya kesulitan mengendarai motor.
“Tidak hanya dalam hal tenaga, tetapi juga dalam ukuran: Saya hampir tidak mencapai setang, saya jatuh dari pengait dan kaki saya terlepas dari pijakan kaki. Saya tidak menginjak rem," kata dia.
“Ketika saya beralih ke MotoGP, saya lebih ragu apakah saya bisa mendominasi motor. Bukan untuk melaju kencang, tapi terutama untuk mengontrol motor, melakukan apa yang saya inginkan setiap saat," ungkap Pedrosa.
Pedrosa mengakui bahwa dia kadang dikontrol oleh motor karena motor sangat kencang.
“Mampu melakukan apa pun yang Anda inginkan dengan motor, menjaganya tetap rendah dalam kendali Anda. Itulah yang paling merugikan saya di MotoGP, bahwa saya tidak selalu memiliki kendali atas motor," kata dia.
"Itu sedikit memengaruhi kepercayaan diri, karena Anda tahu bahwa ketika ada kondisi atau situasi tertentu, Anda berada di belakang motor, itu bisa mengalahkan Anda," ungkap Pedrosa.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/16/104200015/cerita-pedrosa-ragukan-diri-sendiri-saat-naik-ke-motogp