Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Marc Marquez Cerita bahwa Kecelakaan di Mandalika Paling Parah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku tak sadarkan diri tetapi ingat segala detail saat terpelanting dari motor di GP Indonesia, di Sirkuit Mandalika, NTB.

Kecelakaan di Sirkuit Mandalika merupakan kecelakaan keempat dan terburuk di akhir pekan dan membuatnya absen saat balapan. Setelah itu Marquez menderita diplopia dan menjalani operasi lengan keempat.

"Indonesia? Saya ingat tepat sebelum kecelakaan itu. Ketika saya mulai terbang. Tapi sejak saat itu hingga akhir ketika saya tiba di dalam kotak. Saya tidak ingat apa-apa. Ini karena saya tidak sadarkan diri," kata Marquez, dikutip dari Crash.net, Selasa (13/12/2022).

Marquez mengatakan, saat itu dia memamai ban belakang baru. Dia masuk tikungan terlalu cepat sehingga ban belakang tidak bisa mengimbangi ban depan hingga akhirnya terjadi high side.

“Saya ingat saya memiliki ban baru di bagian belakang. Saya masuk ke tikungan dengan tekanan depan yang lebih sedikit tetapi kecepatan yang sama. Saya mengunci bagian belakang. Bagian belakang mengambang, dan kembali dengan cara yang sangat agresif," kata dia.

Seperti diketahui Marquez merupakan rajanya penyelamatan agar tidak jatuh. Tapi di Mandalika merupakan hal lain, pebalap asal Spanyol itu tidak bisa berbuat banyak karena ban baru sulit dikendalikan.

“Biasanya Anda bisa menyelamatkan kecelakaan atau menghindari kecelakaan, terutama jika Anda memiliki ban bekas," kata Marquez.

"Dengan ban bekas atau cengkeraman rendah Anda memiliki peringatan - Anda merasakan bagian depan atau belakang meluncur, dan Anda dapat bermain dengan tubuh Anda di atas motor," kata dia.

“Dengan ban baru cengkeramannya banyak jadi semuanya lebih keras, semuanya jadi lebih reaktif. Biasanya ketika Anda kehilangan bodi motor dengan ban baru, Anda jatuh," kata Marquez.

Satu hal yang mengejutkan, Marquez mengatakan, kecelakaan di GP Mandalika merupakan salah satu kecelakaan paling parah yang dia alami bahkan sempat membuatnya malas balapan lagi.

“Setelah kecelakaan seperti di Indonesia? Kita adalah manusia. Anda tidak ingin naik lagi. Maka itu menjadi profesi Anda, bukan hasrat Anda," kata Marquez.

“Saya memiliki penglihatan ganda tetapi kepala saya baik-baik saja, tubuh baik-baik saja," ucap dia.

"Kemudian Anda merasa terlindungi. Itu memberi Anda kepercayaan diri untuk berkendara lagi dan, selangkah demi selangkah, untuk membangun kembali kepercayaan diri dengan motor," kata Marquez.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/13/084200915/marc-marquez-cerita-bahwa-kecelakaan-di-mandalika-paling-parah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke