JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki resmi pamit dari MotoGP pada akhir musim 2022. Padahal, kontraknya dengan Dorna Sports masih sampai akhir 2026.
Sebagian pihak menyebutkan bahwa Suzuki hengkang dari MotoGP karena masalah finansial. Bahkan, tak hanya dari MotoGP saja, tapi semua kegiatan balap roda dua Suzuki.
Namun, ternyata ada hal lain yang melatarbelakanginya. Disebutkan bahwa Suzuki akan fokus untuk meraih netralitas karbon.
Selain itu, Sport Utility Vehicle (SUV) memang sedang tren secara global. Bahkan beberapa pabrikan sudah memiliki lini produk SUV yang lengkap, dari SUV medium sampai Compact SUV.
Suzuki misalnya memiliki Jimny, Across yang berbasis Toyota Rav4, Vitara Brezza dan Grand Vitara.
Sayangnya selain Jimny, SUV yang disebutkan tadi belum masuk ke Indonesia. Rencananya di 2023, Suzuki Indomobil Sales akan memboyong beberapa
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Sabtu, 10 Desember 2022
1. Suzuki Ungkap Alasan Sebenarnya Keluar dari MotoGP
"Salah satu alasannya adalah investasi di netralitas karbon. Ini bukan hanya tentang elektrifikasi. Suzuki sekarang ini memeriksa berbagai opsi," ujar Marketing Group Manager Suzuki Nobuo Fujii, dikutip dari Speedweek.com, Sabtu (10/12/2022).
Direktur Motor Suzuki UK Paul de Lusignan, mengatakan, keluar dari MotoGP adalah tentang menggunakan sumber daya untuk mengklarifikasi motor apa yang Suzuki butuhkan untuk dikembangkan dengan netralitas karbon. Sehingga, dapat memenuhi ketentuan hukum dan masyarakat.
2. Mobil Baru Suzuki di Indonesia Modelnya SUV?
"Kami di Suzuki sendiri tentu akan memberikan produk yang sesuai dengan keinginan pasar di Indonesia. Kalau pasar di Indonesia sendiri membutuhkan produk dengan tren yang sama dengan global (SUV), itu yang akan kami coba untuk akomodasi," ucap Donny.
3. Bocoran Mobil Baru Suzuki yang Meluncur Tahun Depan
Menjelang 2023 memang isu mengenai resesi banyak beredar. Tapi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tetap percaya diri menghadapi 2023, salah satu persiapannya adalah dengan menghadirkan berbagai produk baru.
Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS mengatakan, ada tiga hal yang bisa menstimulasi pasar, yakni perkenalan produk baru, kondisi ekonomi, dan regulasi.
"Perkenalan produk baru, kami cukup siap. Ada beberapa produk yang kami siapkan di 2023, beberapa (artinya) lebih dari dua," ucap Donny di Jakarta, Sabtu (10/12/2022).
4. Toyota Siapkan Hilux yang Lebih Garang, buat Lawan Ford Ranger Raptor
Toyota di Indonesia baru saja mengumumkan harga dari Hilux GR Sport, yakni Rp 700 jutaan. Tidak berselang lama, muncul spyshot Hilux terbaru di Thailand yang lebih garang dari model GR Sport.
Dikutip dari Headlightmag, tertangkap kamera Hilux dengan bodi yang lebih lebar. Kalau diterawang, Hilux tersebut mirip dengan Hilux Rogue yang diperkenalkan di Australia.
Dari foto tersebut, tampak Hilux menggunakan kamuflase di bagian depan dan samping. Namun, kamuflase tersebut tidak bisa menutupi betapa lebarnya Hilux tersebut.
5. Seberapa Aman Gunakan Octane Booster dalam Jangka Panjang
Banyak pengguna kendaraan memilih alternatif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Salah satunya dengan octan booster sebagai solusi di tengah kenaikan harga BBM.
Dengan tambahan aditif, diklaim kualitas BBM bisa naik signifikan dan berdampak pada peningkatan performa mesin. Meski demikian, tentu ada dampak buruk atau efek samping yang bisa saja terjadi.
Apalagi, jika penggunaan zat aditif tersebut memang digunakan untuk beberapa lama. Selain memperbaiki kualitas ruang bakar, ternyata penggunaan zat aditif juga meninggalkan sisa endapan kerak karbon, seperti yang disampaikan Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/11/070200515/-populer-otomotif-suzuki-ungkap-alasan-sebenarnya-keluar-dari-motogp-mobil