Pilih Lampu LED Aftermarket, Jangan Asal Sekadar Terang

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan lampu LED pada kendaraan, sudah menjadi hal yang tak asing lagi. Bahkan banyak mobil lawas yang bermigrasi menggunakan LED.

Tak sekadar untuk mengejar tampilan, tapi juga visibilitas yang lebih baik terutama saat berkendara malam hari. Namun demikian, menggunakan bohlam LED tetap ada aturannya, hal terpenting dalam pemilihan produk yang tak boleh asal.

Menurut Tommy, National Sales Manager Rayton Indonesia, baiknya pemilik mobil memilih LED dengan merek yang sudah dikenal dan memiliki distributor resmi karena biasanya sudah teruji dalam hal kualitas.

"Bohlam LED bermerek terkenal umumnya telah melewati uji kualitas, sehingga dijamin memiliki durabilitas tinggi. Selain itu pastikan memilih dengan sinar yang terfokus, tidak melebar dan mudah mati bila terkena guncangan," ujar Tommy dalam keterangan resminya, Sabtu (10/12/2022).

Selain itu, pemilihan temperatur warna LED juga penting agar tak menyilaukan pengguna jalan lain. Untuk lampu utama disarankan sebesar 4.300 Kelvin berwarna putih kekuningan, atau 6.000 K dengan kelir putih bening.

Untuk lampu dim, menurut Tommy yang pas 4.300 K agar tak membuat silau. Sementara untuk lampu kabut, baiknya pilih temperatur 2.800-3.000K dengan warna kuning emas atau 4.300 putih kekuningan agar sorotannya bisa menembus kabut dan hujan deras.

Rayton Indonesia sendiri mencoba meramaikan pasar LED aftermarket dengan tiga varian yang lebih spesifik bagi konsumen yang diklaim sesuai apa yang diinginkan dan dibutuhkan.

Dengan segmentasi tersebut, Tommy mengatakan konsumen di Indonesia bisa lebih tepat guna memilih produk LED yang sesuai fungsi dan kebutuhan. Sedangkan perbedaan dari ketiganya terletak dari kualitas, harga, keunikan, serta value-nya.

"Kami memiliki 3 segmen varian lampu LED, yaitu tipe standard, tipe middle atau menengah, dan tipe premium. Semua tipe ini tentunya dengan spesifikasi OEM Quality," katanya.

Untuk tipe standar dipasarkan Rp 150.000 dengan kualitas standar dan watt rendah. Sementara tipe menengah harganya Rp 250.000 - Rp 300.000, dan premium dibanderol di atasnnya namun tak lebih dari Rp 600.000.

Selain itu, konsumen juga akan mendapat garansi dari distributor selama 1-2 tahun dari pertama kali dipasang.

"Ini semua kita berikan kepada konsumen di Indonesia agar dapat memilih dan merasakan langsung value of product dari brand RTD by Rayton. Garansi produk saja, tidak untuk error dalam pemasangan seperti ada modifikasi penambahan tambah sulam kabel di luar ketentuan SOP pemasangan buku petunjuk," kata Tommy.