JAKARTA, KOMPAS.com - Casey Stoner merupakan mantan pebalap MotoGP yang memiliki talenta luar biasa. Hal tersebut juga diakui oleh mantan kepala mekaniknya, Cristian Gabarrini, yang sekarang bekerja untuk Francesco Bagnaia.
Gabarrini pernah menjadi kepala mekanik Stoner pada 2007 saat pebalap Australia tersebut menjadi juara dunia MotoGP bersama Ducati. Lalu, dia juga membantu Stoner menjadi juara dunia lagi pada 2011 bersama Honda.
Gabarrini mengungkapkan bahwa Stoner memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengendalikan Desmosedici GP7. Saat itu, semua motor memiliki kapasitas mesin 800 cc.
Dengan regulasi yang baru, jumlah kapasitas bahan bakar yang diperbolehkan berkurang dari 22 liter menjadi 21 liter. Sehingga, motor membutuhkan efisiensi dan kontrol gas yang lebih baik.
"Pada saat itu, elektronik belum berkembang seperti sekarang ini. Jadi, apa yang kami lakukan adalah tidak tergantung dengan elektronik," ujar Gabarrini, dikutip dari Motorsport.com, Kamis (1/12/2022).
Menurut Gabarrini, kemampuan Stoner dalam buka tutup gas lebih efektif dibandingkan menggunakan elektronik pada masa itu. Bukan hanya saat di Ducati, ketika di Honda pun dia tetap bisa melakukannya.
"Ketika Casey datang ke Honda, dia minta untuk memegang sebagian besar kendali gas, dan bagaimana itu berkomunikasi dengan mesin. Pada saat itu, dia lebih efektif karena bisa memotong lebih awal akselerasi dibandingkan elektronik," katanya.
Gabarrini mengatakan, kendali Stoner atas gas merupakan kunci utama dalam efisiensi bahan bakar. Sehingga, performanya lebih unggul dibandingkan pebalap lainnya.
"Ducati di 2007 merupakan motor yang ekstrem, dengan mesin yang sangat bertenaga, tapi hampir tidak bisa dikendarai. Mesinnya sangat haus bahan bakar," ujar Gabarrini.
"Selama bertahun-tahun, manajemen mesin terus diperbaiki, dan itulah mengapa Ducati sekarang menjadi salah satu motor terbaik di grid," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/01/164435315/ini-rahasia-casey-stoner-bisa-kencang-geber-motor-ducati-dan-honda