Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenperin Dorong Akses IKM untuk Masuk ke Rantai Pasok Otomotif

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen akan terus mendorong dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk semakin mempermudah industri kecil dan menengah (IKM) untuk mengakses bahan baku berkualitas dan masuk ke rantai suplai besar.

Hal tersebut juga berlaku pada industri otomotif yang saat ini terus berkembang secara positif. Sebab IKM dapat membantu meningkatkan daya saing Indonesia pada sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, serta lainnya.

Demikian dikatakan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangannya, Jumat (18/11/2022). Lewat langkah itu, diyakini target di sektor otomotif bisa tercapai.

I"KM komponen otomotif sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional perlu diperkuat tidak hanya dari sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, promosi dan kemitraan, tetapi juga dari sisi kemudahan untuk mengakses bahan baku, sehingga produktivitas IKM dapat meningkat," kata dia.

Sebelumnya, tepatnya pada 2018, Ditjen IKMA bersama dengan Pemerintah Kabupaten Tegal juga telah mengoperasikan material center yang bertempat di LIK (Lingkungan Industri Kecil) Takaru Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, untuk penyediaan bahan baku logam untuk IKM komponen otomotif.

Melihat perkembangan material centerdi Tegal yang cukup pesat, tahun 2022 Ditjen IKMA juga turutmenggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka mengembangakan material center di Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Majalengka.

SIKIM Majalengka adalah kawasan Industri khusus IKM yang pembangunannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019.

Menurut Reni, kolaborasi ini menjadi salah satu implementasi nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri Perindustrian dengan Ketua KADIN pada 1 November 2022, terkait Link and Match dalam rangka kemitraan IKM dengan industri besar.

“Tentunya kemitraan tersebut dimulai juga dalam pengadaan bahan baku yang dibutuhkan oleh IKM,” tuturnya.

Sementara itu, material center IKM Majalengka yang sedang dikembangkan saat ini, terletak di Blok A3 Kawasan SIKIM Majalengka di Jalan Lingkar Utara, Cikasarung, Majalengka, Kabupaten Majalengka.

SIKIM Majalengka terdiri atas 12 blok unit (A1-A4, B1-B4, C1-C4) dengan luas bangunan kurang lebih 700 meter persegi. SIKIM Majalengka resmi selesai dibangun dan mulai bisa digunakan pada akhir Desember 2021.

Sementara itu, material center IKM Majalengka yang sedang dikembangkan saat ini, terletak di Blok A3 Kawasan SIKIM Majalengka di Jalan Lingkar Utara, Cikasarung, Majalengka, Kabupaten Majalengka. SIKIM Majalengka terdiri atas 12 blok unit (A1-A4, B1-B4, C1-C4) dengan luas bangunan kurang lebih 700 meter persegi.

SIKIM Majalengka resmi selesai dibangun dan mulai bisa digunakan pada akhir Desember 2021.

“Saat ini SIKIM Majalengka sudah hampir terisi penuh oleh mayoritas IKM yang berasal dari Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO)," katanya.

??"Dengan adanya material center di SIKIM ini, besar harapan kami agar IKM di Majalengka dapat terintegrasi dan semakin mudah berkolaborasi untuk semakin maju bersama-sama,” papar Reni.

Ia menyebut, pengembangan material center di SIKIM Majalengka ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan substitusi impor.

Kebijakan tersebut mendorong industri alat angkutan masuk ke dalam empat sektor industri yang pertumbuhannya paling besar di triwulan III tahun 2022 ini, yaitu sebesar 10,26 persen.

"Harapannya,Material Center Majalengka tidak hanya mampu mensuplai bahan baku steel, tetapi juga plastic, alumunium, rubber, chemical crome dan lainnya sesuai dengan kebutuhan proses produksi IKM,” kata Reni.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/19/160200215/kemenperin-dorong-akses-ikm-untuk-masuk-ke-rantai-pasok-otomotif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke