JAKARTA, KOMPAS.com – Pabrikan motor listrik asal Taiwan, Gogoro, menjadi salah satu yang mengalami pertumbuhan tercepat di pasar Asia.
Gogoro bahkan jadi satu-satunya perusahaan yang telah memiliki sistem pertukaran baterai yang efisien dan mudah diakses.
Tentu saja hal ini menjadi tolok ukur bagi banyak pabrikan lain yang ingin menghadirkan infrastruktur baterai yang dapat ditukar.
Meski begitu, perkembangan Gogoro tidak berjalan mudah. Saat ini, perusahaan menunda ekspansinya ke China, dengan alasan masalah seputar ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Dilansir dari Ride Apart (17/11/2022), Gogoro menyatakan bahwa karena sengketa perdagangan dan lockdown yang terus berlanjut di China, perusahaan tersebut, untuk sementara waktu, memprioritaskan ekspansi ke pasar Asia lainnya—khususnya India dan Indonesia.
Menurut CFO Gogoro Bruce Aitken, hampir semua pendapatan perusahaan dihasilkan di Taiwan. Namun, perusahaan melihat potensi besar di China, India, dan Indonesia, tiga pasar sepeda motor dan skuter listrik terbesar di dunia.
"Ada begitu banyak ketidakpastian, saya pikir saya akan mengatakan, sehubungan dengan pasar China secara umum bahwa kami menunda rencana ekspansi kami sampai kami memiliki sedikit lebih banyak kepastian dan sedikit lebih banyak kelangsungan hidup ke depan," ujar Aitken.
Meski begitu, Gogoro tidak mengabaikan rencana ekspansi ke China sama sekali. Aitken mengatakan bahwa Gogoro mengambil pendekatan yang lebih berhati-hati dalam hal memperluas operasi di China.
Oleh sebab itu, perusahaan telah mulai mengambil langkah-langkah untuk berekspansi ke pasar lain. Seperti pada awal November 2022, Gogoro bergabung dengan Zypp untuk memulai operasi di India.
Di sana, kedua perusahaan membangun platform skuter B2B unik yang memanfaatkan teknologi pertukaran baterai inovatif Gogoro. Sementara di Indonesia, Gogoro dan Gojek menjalin kemitraan strategis sejak November 2021.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/17/090200815/gogoro-fokus-ekspansi-motor-listrik-ke-india-dan-indonesia