BOGOR, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) menjadi salah satu merek yang sampai sekarang belum kembali menjual lini produk elektrifikasi.
Sedangkan saat ini, beberapa merek seperti Toyota, Wuling, bahkan Hyundai sudah memboyong berbagai produk baik itu hybrid maupun Battery Electric Vehicle (BEV).
Lalu mengapa sampai sekarang masih belum tercium model full electric dari Honda dipasarkan di Indonesia?
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM mengatakan, Honda tetap konsentrasi pada kendaraan full battery, searah dengan visi dan misi pemerintah.
Tapi menurutnya, teknologi dari kendaraan listrik sampai saat ini masih mahal. Selain itu, pilihan modelnya pun terbatas serta regulasi di Indonesia yang masih belum pasti.
"Jadi kalau kita develop sesuai keinginan konsumen, kita harus lihat segmen yang mana untuk baterai, hybrid yang mana, harus diikuti terus," kata Billy di Bogor, Minggu (6/11/2022).
Selain itu, Billy menjelaskan kalau komponen penting pada kendaraan listrik seperti baterai motor, dan inverter masih mahal. Honda juga berjanji dari tiga komponen tadi harus ada yang dilokalisasi agar bisa menerima subsidi dari pemerintah.
"Teknologi itu berkembang terus, sekarang masih nikel lithium ion, ke depan pakai apa, kita enggak tahu, jadi kita monitor terus," ucap Billy.
Dalam waktu dekat, Honda akan memperkenalkan dua varian hybrid di tahun depan. Selain itu rencananya di tahun-tahun berikutnya, akan hadir varian 'e' lainnya, termasuk produksi lokal.
"'e' lainnya kan bisa macam-macam ya, bisa full electric, bisa hybrid," kata Billy.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/09/134100815/alasan-honda-belum-jual-mobil-listrik-berbasis-baterai-di-indonesia