SEMARANG,KOMPAS.com - Kijang Innova resmi hadir sejak 2004 lalu. Menawarkan dua pilihan mesin, yakni ensin 2.000 cc dan diesel 2.500 cc.
Seiring perjalanannya, Kijang Innova diesel banyak diminati konsumen karena dinilai menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Terlebih, mesin 2 KD dan 2 GD yang disematkan pada Innova digadang-gadang cocok mengkonsumsi bahan bakar kualitas rendah.
Karena itu, MPV keluarga ini banyak dipilih untuk kendaraan probadi, armada travel, sampai operasional komuter untuk perkantoran.
Perawatannya pun juga bisa dibilang relatif mudah. Banyak pemilik yang berasumsi asal pergantian filter bahan bakar tepat waktu tak masalah mengkonsumsi bahan bakar jenis apapun.
Apakah benar demikian ? menajwab hal ini, rupanya Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, bila hal tersebut salah kaprah.
"Banyak kasus injektor bahan bakar jebol karena tersumbat kotoran. Masalahnya, bahan bakar yang banyak digunakan masih mengandung kadar sulfur yang tinggi. Pergantian filter solar rutin bisa mencegah tapi tidak bisa mengobati," kata Bambang kepada Kompas.com, Selasa (8/11/2022).
Minimal, sesuai spesifikasi pabrikan, kata dia, mesin diesel common rail Innova seharusnya mengkonsumsi bahan bakar dengan nilai cetane number (CN) 51, setara Dexlite.
Alternatif perawatan apapun meski rutin membersihkan saluran injektor, jalur bahan bakar, dan ruang bakar, jika ada kandungan sulfur yang tinggi berpeluang besar memengaruhi performa kendaraan.
"Common rail sangat bergantung semprotan bahan bakar yang masuk ruang bakar. Jika cenderung terhambat, mesin bisa kurang tenaga, performa turun, dan jangka panjang injektor yang kalah," katanya.
Tak hanya itu, Bambang menjelaskan, berbagai solusi mencegah injektor bermasalah banyak dicoba para pemilik Kijang Innova diesel, cara yang paling sering digunakan yakni mengoplos bahan bakar menggunakan aditif yang dimasukkan tangki.
Aditif diklaim memiliki kandungan senyawa kimia yang bisa menghancurkan sumbatan injektor.
"Beberapa teman-teman komunitas banyak yang memilih cara tersebut karena sampai saat ini dianggap efektif untuk mencegah injektor tersumbat. Jadi, gumpalan endapan lumpur yang mengerak di ruang bakar bisa di cairkan kembali dan larut bersama bahan bakar," kata dia.
Hal tersebut pun mendapat sorotan Pakar Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi.
Menurut Widya, zat aditif solar mengandung senyawa dispersant, jika larut bersama bahan bakar, sulfur yang tinggi bisa larut sendirinya.
"Sisa endapan yang terbentuk di injektor akan dihancurkan seiring berjalannya kompresi mesin. Tidak sampai menempel. Jadi, akan mencair kembali dan di larutkan bersama bahan bakar masuk ke tangki," ucapnya.
Cairan aditif ini sebelumnya juga sudah bekerja saat pertama kali tercampur bahan bakar. Sehingga, kotoran yang berpotensi memicu kerak karbon ruang bakar bisa dicegah.
"Merubah komposisi bahan bakar, kandungan aditif bisa membersihkan injektor bersamaan ruang bakar karena ada kandungan detergen," kata Widya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/08/124200315/efek-samping-paksa-innova-diesel-minum-solar-murah-