JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil hybrid kerap dijadikan pilihan alternatif masyarakat lantaran mobil ini lebih ririt dalam mengkonsumsi bahan bakar.
Selain itu, mobil hybrid juga mampu menghasilkan tenaga yang lebih optimal lantaran didukung oleh dua sumber tenaga secara langsung.
Namun, sedikit orang yang tahu bahwa mobil ini memerlukan perawatan khusus sebagai tambahan. Hal ini dikarenakan mobil hybrid memiliki komponen tambahan yang juga perlu dirawat.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan perawatan mobil hybrid tidak begitu berbeda jika dibandingkan dengan mobil konvensional.
“Perawatan mobil hybrid sama dengan mobil konvensional, hanya saja perlu ditambah pembersihan filter di saluran udara pendingin baterai hybridnya,” ucap Didi kepada Kompas.com, Senin (7/11/2022).
Dia mengatakan baterai pada mobil hybrid cenderung mengalami panas sehingga memerlukan pendinginan.
“Kalau filternya kotor bisa menyebabkan sirkulasi udara untuk pendinginan jadi terhambat, jadi baterai menjadi panas,” ucap Didi.
Selain itu, perawatan lainnya yang perlu diperhatikan adalah ketika aki kecil pada mobil hybrid soak, caranya tidak boleh mengganti aki dengan sembarangan.
“Apabila aki kecilnya soak, harus diganti dengan OEM-nya, karena aki pada mobil hybrid didesain khusus sealed dan dilengkapi dengan selang pembuangan uap asam yang dihasilkan oleh aki,” ucap Didi.
Dia mengatakan bila aki tersebut diganti dengan aki biasa bisa menyebabkan umur baterai besar pada mobil hybrid cepat rusak.
“Risiko apabila diganti dengan aki biasa, uap asam tersebut bersifat korosif bisa berbahaya bagi komponen baterai hybridnya, seperti konektor dan sebagainya, bisa menyebabkan malfungsi karena konektor berkarat sehingga arus listrik di baterai terganggu,” ucap Didi.
Menurut Didi, hal itu juga akan berhubungan dengan ketahan baterai. Ketika arus listrik yang terhubung ke baterai besar mobil hybrid tidak lancar, maka usia baterai akan lebih pendek.
Khusus untuk aki kecil yang diletakkan di bawah bangku penumpang, atau di area kabin maka perlu lebih diperhatikan lagi karena uap asam yang dihasilkan aki bersifat beracun yang membahayakan penumpang.
“Maka dari itu, penggantian aki dengan yang OEM lebih disarankan karena bakal memiliki desain yang sama dengan ketentuan pabrik, ada sealed-nya dan selang pembuangan uap asam,” ucap Didi.
Jadi, perawatan pada mobil hybrid sama saja dengan mobil konvensional, hanya saja ada bagian lain yang perlu diperhatikan khususnya pada saringan pendingin baterai dan aki mobilnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/07/131200715/ini-perawatan-yang-harus-dilakukan-pada-mobil-hybrid