JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan otonom level tinggi akan menjadi teknologi yang banyak ditemukan di masa depan. Salah satu pabrikan yang sedang mengembangkannya adalah Subaru.
Dikutip dari Nikkei Asia, Kamis (27/10/2022), Subaru sedang mengembangkan teknologi yang dapat membuat mobil berjalan sendiri, meski koneksi data terputus. Teknologi tersebut ditargetkan rampung pada 2025.
Subaru membayangkan server yang terus-menerus mengumpulkan data tentang posisi mobil untuk memprediksi arah kendaraan hingga kira-kira 10 detik di jalan.
Prediksi ini diumpankan kembali ke mobil dan digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah jika koneksi data terputus.
Ketika ada gangguan data yang lama, mobil akan melambat dan memiliki navigasi terbatas dalam jangkauan sensor onboard.
Semakin banyak data kendaraan yang dapat dikumpulkan sistem, semakin baik prediksinya. Subaru akan berusaha membawa produsen mobil lainnya melalui kesepakatan lisensi dan perjanjian lainnya.
Saat ini, Subaru juga sedang bereksperimen dengan versi sistem di jalur uji menggunakan kendaraan berkemampuan 4G.
Kendaraan otonom diyakini akan menjadi salah satu area persaingan terberat bagi para produsen mobil.
Tesla bahkan terus mengembangkan fitur Autopilot yang dapat membuat mobil tidak hanya berjalan tanpa sopir, tapi juga berpindah jalur dan parkir.
Teknologi kendaraan otonom sangat bergantung pada koneksi data. Dengan semakin banyaknya kendaraan otonom, maka kemungkinan mobil kehilangan koneksi juga semakin tinggi.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/27/190100315/subaru-kembangkan-teknologi-otonom-tanpa-koneksi-data