JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis cip semikonduktor masih menghambat industri otomotif secara global. Namun, CEO Stellantis Carlos Tavares memprediksi krisis ini akan segera berakhir.
Tavares mengatakan, situasi sekarang ini semakin membaik terkait pasokan cip semikonduktor. Dia mengatakan, ada beberapa pemasok yang memang menjadi biang kerok.
"Ada dua atau tiga pemasok, dan kami mencoba untuk mendorong para pemasok itu untuk meningkatkan kinerjanya," ujar Tavares, dikutip dari Autocar.co.uk, Rabu (26/10/2022).
Tavares mengatakan, pada akhir 2023, masalah soal cip semikonduktor akan berakhir. Stellantis sudah mengestimasinya jika melihat peningkatan saat ini.
"Itu sangat tergantung pada permintaan pasar, tapi itu perkiraan kami. Di sinilah, biasanya, segala sesuatunya akan menjadi sedikit masalah, tetapi sejauh ini kami masih memperbaikinya," kata Tavares.
Menurut Tavares, masih terjadi penghentian pabrik setiap bulan, khususnya di Eropa. Sehingga, kekurangan cip semikonduktor masih sangat terasa.
"Saya kira kita masih harus mengurusnya sampai akhir 2022 dan sepanjang 2023,” ujarnya.
Untuk diketahui, Stellantis NV adalah perusahaan besar yang memegang banyak perusahaan otomotif besar, seperti Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS, Fiat, Fiat Professional, Jeep, Lancia, Maserati, Mopar, Opel, Peugeot, Ram, dan Vauxhall.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/26/164100715/stellantis-optimistis-krisis-cip-semikonduktor-berakhir-di-2023