JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendukung Jakarta sebagai Smart City, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), yang merupakan anak usaha dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sepakat berkolaborasi melakukan penelitian dan pengembangan 5G use case berbasis artificial intelligent (AI) dan internet of things (IoT).
Melalui kerja ini, XL Axiata akan turut membantu program digitalisasi Pemprov DKI Jakarta di berbagai aspek yang lebih luas, antara lain transportation management, waste management, hingga smart building.
Salah satu proyek yang akan segera dibangun adalah solusi digital untuk License Plate Recognition (LPR) atau sarana pengenal nomor kendaraan bermotor.
”Kerja sama dengan JIP sekaligus menjadi pembuktian bagi XL Axiata dalam hal kemampuan menghadirkan berbagai solusi digital, termasuk di jaringan 5G, untuk membantu penanganan berbagai kebutuhan pemerintah daerah, termasuk salah satunya menyangkut pengaturan kendaraan bermotor,” ucap Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa.
Gede menambahkan, solusi digital yang dibangun oleh XL Axiata untuk LPR ini akan lebih customize, terotomasi, real time, akurat, efektif serta efisien.
LPR akan menjadi use case pertama yang dikembangkan menggunakan artificial intelligence berbasis computer vision dalam merealisasikan program kolaborasi ini.
Nantinya seiring dengan hadirnya use case sejenis, kebutuhan akan koneksi pita lebar dengan latensi rendah yang ada pada 5G menjadi sangat penting.
LPR sendiri berfungsi untuk mengenali, mengidentifikasi, dan melacak objek, dalam hal ini pelat nomor kendaraan yang bergerak dengan bantuan kamera pengintai (CCTV) di jalan.
LPR ke depannya juga diharapkan mampu mengidentifikasi jenis kendaraan dan umur kendaraan.
Dengan kemampuan mendeteksi pelat nomor kendaraan yang sistematis, banyak hal yang bisa dilakukan seperti, analisa trafik, perencanaan penempatan kantong parkir, dan juga tentunya untuk penegakan kebijakan lalu lintas, yakni sistem ERP dan ganjil genap.
Dengan penempatan perangkat edge computing di dekat CCTV, algoritma AI dalam menterjemahkan data eksternal akan lebih cepat diproses.
Namun seiring waktu, algoritma di perangkat tersebut harus senantiasa menyesuaikan dengan dinamika data dari CCTV. Sehingga untuk kebutuhan ini, koneksi 5G yang andal dari sisi latency dan bandwidth antara edge computing dengan server pemodelan yang biasanya ditempatkan secara terpusat, menjadi jawabannya.
Selain itu, dengan kemampuan network slicing yang ada pada teknologi 5G, perangkat edge computing dapat dimanfaatkan untuk keperluan layanan lain di luar LPR. Misalnya untuk keperluan deteksi kecepatan, muatan kendaraan, tingkat polusi udara, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), Araf Anbiya di Jakarta, menyambut baik baik kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mewujudkan ‘Kota Jakarta yang Cerdas’ dengan lebih efisien dan efektif.
“Kami yakin, sinergi dan kolaborasi dengan mitra strategis, yang pada kesempatan ini diperkuat bersama XL Axiata, JIP sebagai perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi dapat turut mengakselerasi program digitalisasi kota yang sudah dicanangkan pemerintah, menuju Jakarta Smart City dengan memaksimalkan pelayanan publik yang lebih baik,” katanya.
Adapun program kerja sama dalam mendukung Jakarta sebagai Smart City ini akan dimulai pada pertengahan Oktober 2022 dan berlangsung selama dua tahun, kerja sama dapat diperpanjang menyesuaikan kebutuhan ke depan.
Tahap pertama pelaksanaan proyek, akan dilakukan tahap uji coba lapangan (proof of concept) pada pertengahan November 2022 mendatang, dan terus dilakukan secara bertahap hingga LPR siap digunakan secara menyeluruh.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/17/175322615/pemprov-dki-gandeng-xl-bikin-alat-pendeteksi-pelat-nomor-kendaraan