JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah merek-merek baru mencoba peruntungan di industri otomotif Tanah Air dengan meluncurkan sepeda motor listrik.
Beberapa di antaranya melakukan rebranding menjadi merek lokal, baik itu dari produsen besar, maupun perusahaan kecil dari China.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan, saat ini motor listrik dengan harga terjangkau sudah tersedia buat masyarakat.
“Salah satu yang menggembirakan, pricing daripada motor yang akan menjadi EV terbanyak, sudah ada yang berada di angka Rp 12 juta. Artinya itu terjangkau masyarakat,” ujar Budi, dilansir dari webinar ‘Upaya Percepatan Penerapan Kebijakan Kendaraan Listrik’ (7/10/2022).
Meski begitu, Budi mengingatkan kepada para pelaku industri untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan produk walaupun punya harga murah.
“Saya sudah minta pada Dirjen Darat untuk melakukan evaluasi, apabila memang kendaraan-kendaraan yang terjangkau tersebut bisa diproduksi secara massal, Insyaallah proses ini bisa berjalan dengan baik,” kata dia.
Sebagai informasi, pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 yang lalu, mulai dijajakan beragam motor listrik murah.
Dari merek NIU Gova misalnya, untuk produk yang mengusung baterai tanam dibanderol sekitar Rp 25,8 juta.
Sementara itu, Konsumen bisa memilih di antara kedua opsi, motor listrik dengan baterai atau tanpa baterai dengan sistem swap di Oyika.
Untuk motor listrik dengan sistem swap, harganya sekitar Rp 11,8 juta, atau berselisih sekitar Rp 14 jutaan dibandingkan tipe dengan baterai yang sudah tertanam.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/08/092200515/kemenhub-sebut-motor-listrik-terjangkau-sudah-tersedia-di-pasar