Asst General Manager Marketing – Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro mengatakan, homologasi dimaksudkan agar bisa dipakai di jalan bukan berarti langsung dijual.
"Setiap kendaraan yang akan digunakan di jalan Indonesia harus lolos homologasi. Homologasi itu tidak mesti dijual. Tujuan E01 kemarin dihomologasikan supaya bisa dipakai di jalanan Indonesia," kata Anton di Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
"Uji tipe juga sama supaya bisa dipakai di jalanan Indonesia. Karena kita akan membeberkan ini, kalau misalnya seperti di IIMS 2022 itu hanya display saja, tidak boleh dipakai jalan. Karena izinnya hanya untuk display," kata dia.
Anton mengatakan, dari 20 unit motor E01 yang akan dites di Indonesia satu motor sudah lolos homologasi.
"Sedangkan 20 unit ini (yang akan dites) satu unit sudah homologasi dan sudah keluar suratnya bahwa ini layak jalan. Itu yang sehingga, 'kok belum' ya karena kami harus mempersiapkan itu, tidak semata datang langsung dicoba bisa ditangkap polisi," kata dia.
Sebelumnya Anton mengatakan, sesuai jadwal E01 akan dites di Indonesia pada semester dua sebelum 2023.
"Kita akan mulai sebelum 2023 itu kemarin yang kita umumkan pada April, kita akan mulai tes market pada semester dua," kata Anton.
Anton mengatakan, tes ini diperlukan sebab Yamaha mesti melihat keunggulan produk. Ada beberapa hal yang akan dilihat salah satunya soal kecepatan dan kemampuan jarak tempuh.
"Salah satu yang diekspektasikan oleh konsumen terhadap EV apa, salah satunya berapa jarak tempuh dan kecepatannya. Misalkan di motor bakar ialah berapa tenaganya, berapa irit," ungkap dia.
"Misal 1 liter (bensin) bisa (menempuh) berapa km nah di motor listrik apa yang bisa diukur. Berarti salah satunya dia bisa kecepatan berapa dan jarak tempuh," kata Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/05/080200815/satu-motor-listrik-yamaha-e01-sudah-lulus-homologasi