JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Moto2, Aron Canet, mengaku mendapat penolakan dari beberapa tim di MotoGP. Alasannya adalah karena tato yang ada di sekujur badannya.
Aron Canet bertahan dengan prinsipnya bahwa penampilannya tidak membuatnya sebagai orang yang buruk atau jahat. Sebab, tato yang menempel di badannya hampir menyelimuti sekujur tubuhnya.
Salah satu ciri khas Canet, selain tatonya, adalah dia selalu menggunakan dasi kupu-kupu saat berbaris di grid sebelum balapan. Dasi tersebut merupakan pesan darinya untuk tidak menghakiminya karena tato.
"Dasi itu adalah pesan untuk sebagian orang di dalam dan luar paddock yang sudah melabeli saya ini atau itu tanpa mengenal saya dan karena saya memiliki tato, dengan diskriminatif," ujar Canet.
Canet menambahkan, Anda bukan orang yang lebih baik atau lebih buruk karena memiliki tato. Sebagian orang melihatnya sebagai pembunuh karena badannya ditato.
"Kami memiliki hal yang sama dengan atau tanpa tato, dan saya adalah pribadi dan atlet elit yang sama. Orang yang bangun pagi hari untuk berlatih di rumah, di Andorra, dan memiliki tato bukan berarti membuat Anda harus lebih baik atau lebih buruk, begitu pula dengan menggunakan dasi kupu-kupu," kata Canet.
Canet mengatakan, pihaknya sudah bernegosiasi dengan beberapa tim dari beberapa kategori dan sebagian menolaknya, karena saya menggunakan tato.
Fabio Quartararo juga memiliki banyak tato di badannya. Dia pun kecewa mendengar bahwa Canet ditolak masuk MotoGP karena tatonya.
"Tentu saja, dia memiliki banyak tato. Tapi, saya memahami, begitu pula tim. Saya tahu mengapa, untuk sebagian merek, penting untuk tidak memiliki tato. Sebagian lagi tidak peduli," ujar Quartararo.
"Menyedihkan, karena dia adalah pebalap yang kuat. Semoga saja, jika dia siap naik ke MotoGP, saya berharap dia bisa menemukan seseorang," katanya.
Selain Quartararo, Francesco Bagnaia juga memiliki tato. Menurut Bagnaia, aneh jika ada masalah seperti itu.
"Itu tidak berarti apa-apa jika kami memiliki banyak tato. Untuk suatu tim menolak Anda karena Anda memiliki tato? Itu sesuatu yang saya tidak mengerti," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/04/114200915/perkara-tato-pebalap-moto2-gagal-naik-ke-motogp