JAKARTA, KOMPAS.com – Perlahan tapi pasti stok mobil hybrid bekas mulai meramaikan showroom-showroom di berbagai kota besar. Salah satu penyebabnya, yaitu kebijakan percepatan kendaraan elektrifikasi yang turut mendorong pergerakan mobil hybrid di pasar mobil bekas.
Secara model, pilihan mobil hybrid bekas memang masih didominasi merek Toyota. Seperti Camry, Prius, selain itu ada juga C-HR Hybrid hingga Corolla Cross Hybrid.
Adapun dari merek lain seperti Honda CR-Z, Nissan X-Trail Hybrid, hingga Mitsubishi Outlander PHEV.
Tri Bayu Januar, Head of Sales & Marketing Division PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88), mengatakan, pada dasarnya menjual mobil hybrid sama seperti menjual mobil segmen luxury. Artinya punya pasar tersendiri dengan segmentasi menengah ke atas.
“Mobil hybrid sebetulnya saat ini memang di mobil bekas cukup naik trennya, karena di mobil baru kan sudah mulai banyak,” ujar Bayu, kepada Kompas.com (29/9/2022).
“Kayak Innova pun yang saya dengar akan keluarkan hybrid. Jadi pasti itu akan ikut bertumbuh di mobil bekas, terkait dengan segmen tersebut,” kata dia.
Meski begitu, tak bisa dipungkiri mayoritas mobil bekas yang banyak dipilih konsumen adalah model-model lebih murah.
Namun demikian dengan naiknya harga BBM subsidi dan non subsidi, tren permintaan mobil hybrid bekas diprediksi bakal meningkat.
“Concern-nya di konsumen mobil bekas, mereka itu lebih pilih yang ekonomis, yang perawatannya enggak susah, yang harga spare part-nya enggak mahal,” ucap Bayu.
“Apalagi dengan harga BBM yang naik, maka sebenarnya opsi hybrid ini jadi kayak alternatif. Electric car kan juga mulai naik nih, cuma mungkin orang-orang masih belum punya experience terkait electric car. Tapi mungkin dengan hybrid, ya opsi itu masih terbuka,” tutur dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/30/191200415/sulitkah-menjual-mobil-hybrid-bekas-