JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil-mobil matik modern banyak yang dibekali Continuously Variable Transmission (CVT) karena pertimbangan kenyamanan serta efisiensi bahan bakar.
CVT identik dengan perpindahan percepatan yang halus sehingga pengendara tidak akan merasakan hentakan saat kecepatan laju kendaraan meningkat. Transmisi ini juga dikabarkan lebih irit bahan bakar karena putaran rendah dari mesin dapat dikonversikan menjadi output yang lebih tinggi dengan efektif.
Nah, karakter tersebut ternyata harus diimbangi dengan perilaku pengendara agar komponen CVT tetap awet. Sebab, banyak kasus CVT rusak karena pemahaman pengendara yang minim. Salah satunya, pengendara perlu tahu tanda-tanda CVT bermasalah agar tidak terjadi masalah di tengah perjalanan.
Pemilik Sriyatin Car Spesialis Nissan & Datsun Agus Setiawan, mengatakan tanda CVT bermasalah beragam, bisa sampai mobil mogok, tapi yang paling ringan hanya sekadar ayunan putaran mesin.
“Jika mobil melaju, misal ditahan putaran mesinnya di angka 2.000, kalau CVT bermasalah tidak bisa stabil putaran mesinnya, melainkan naik turun, itu menandakan telah terjadi masalah di dalam CVT,” ucap Agus kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022).
Dia mengatakan jika mobil matik CVT sehat putaran mesin akan stabil dan perpindahan percepatannya halus.
“Bisa sih putaran tidak stabil sumber masalahnya dari mesin, maka dari itu setelah muncul gejala awal tersebut perlu ditindaklanjuti ke pemeriksaan selanjutnya menggunakan scan tools,” ucap Agus.
Dia mengatakan jika memang CVT pada mobil tersebut bermasalah, maka akan terbaca kode masalah di bagian transmisi.
“Dengan melakukan pemindaian dengan alat khusus, kode masalah akan terbaca pada bagian transmisi, biasanya muncul incorrect ratio, dengan kata lain rasio yang dihasilkan CVT terbaca tidak tepat, atau bahasa yang lebih sederhana telah terjadi slip,” ucap Agus.
Dia mengatakan jika yang muncul adalah kode slip, maka besar kemungkinan masalahnya sudah parah. Tapi jika kode masalah merujuk pada rangkaian elektronik masih ada harapan.
“Ada kode masalah lainnya, bisa solenoid A atau B dan lainnya, jika kode masim merujuk pada rangkaian listrik, maka ada kemungkinan belum slip sehingga puli dan sabuk baja masih bisa tertolong,” ucap Agus.
Namun, dia menjelaskan bahwa harapan tersebut akan terjawab setelah melakukan pembongkaran CVT. Dari pembongkaran akan diketahui dengan gamblang seperti apa kondisi CVT mobil tersebut.
“Setelah dibongkar akan dapat dilihat kondisi pulinya, sudah tergores atau belum, sabuk baja juga bisa diperiksa, selanjutnya dari oli juga akan ketahuan ada serbuk baja atau tidak di tangki olinya,” ucap Agus.
Dia juga menjelaskan untuk kondisi yang parah pasti tenaga mobil menjadi loyo, bahkan bisa lumpuh, mesin menyala tapi tidak bisa melaju.
Jadi, tanda awal CVT pada mobil matik bermasalah adalah putaran mesin tidak bisa stabil atau terjadi ayunan putaran mesin.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/28/161200115/kenali-tanda-tanda-cvt-bermasalah-pada-mobil-matik