JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Motor Corporation (TMC) berencana akan mengurangi jumlah produksi kendaraan dari 100.000 unit menjadi sekitar 80.000 unit di dunia selama Oktober 2022.
Pengurangan terkait terjadi karena terdapat masalah suplai cip semikonduktor yang pada akhirnya berdampak pada seluruh industri otomotif global. Terlepas dari itu, Toyota juga masih belum menyesuaikan target produksi global tahun ini.
Sebab, produsen raksasa otomotif asal Jepang itu masih ingin mencapai rekor sebesar 9,7 unit produksi. Meski begitu, total produksi TMC masih jauh lebiih baik dibanding ketika pandemi Covid-19 kemarin yang hanya 627.542 unit.
Keadaan serupa juga dialami Honda Motor Co sebagaimana disitat kantor berita Reuters, Sabtu (24/9/2022).
Dilaporkan, Honda akan mengurangi produksi mobil hingga 40 persen di dua pabrik Jepang pada awal Oktober 2022. Keputusan tersebut diambil karena produsen mengalami krisis chip dan masalah logistik.
Dua pabrik Honda yang produksinya bakal dikurangi ini berada di wilayah Jepang bagian barat. Sementara pabrik perakitan di prefektur Saitama, Tokyo, akan dikurangi sekitar 30 persen pada awal Oktober 2022.
Honda menilai keterlambatan pasokan suku cadang dan logistik terjadi karena situasi pandemi Covid-19 dan masalah semikonduktor. Pengurangan output akan mempengaruhi produksi kendaraan, termasuk kendaraan sport Vezel, minivan Stepwgn dan mobil compact Civic.
Produksi Honda di kedua pabrik tersebut kembali normal pada Juni setelah sebelumnya mengalami pengurangan. Tetapi, Honda menjelaskan bahwa pada bulan berikutnya mereka mulai melakukan penyesuaian kembali.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/24/161545915/toyota-dan-honda-kurangi-produksi-imbas-krisis-suplai-cip