SEMARANG, KOMPAS.com - Ban bocor jadi salah satu momok bagi pengendara sepeda motor matik alias skutik, apalagi ketika sedang menempuh perjalanan jauh.
Salah satu penanganan utamanya sudah tentu harus ditambal. Namuna pemilik skutik harus paham bila ada tiga metode penambalan ban, khususnya yang menggunakan jenis tubeless.
Ketiganya adalah metode cacing, payung, dan tip top. Selain menawatkan kelebihan dan kekurangan, secara harga juga berbeda-beda.
Menurut Siswoyo, Spesialis Ban Surodadi Pedurungan Semarang, ongkos tambal ban tubeless dihitung berdasarkan jumlah titik yang bocor.
"Per lubang kalau tambal ban biasa Rp 10.000 untuk motor, Rp 20.000 kalau untuk mobil. Itu per titik hitungnya," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).
Beda lagi kalau bocor halus, Siswoyo mengatakan, metode penanganan dengan dua cara yakni ban dalam atau cairan anti bocor. Untuk harga mirip-mirip, tinggal bagaimana pemilik motor saja.
"Bocor halus kalau di tambal malah areanya makin besar, pilihannya antara di pasang ban dalam atau isi cairan anti bocor. Kalau ban dalam Rp 32.000 sudah termasuk ongkos pasang. Alternatif lain, menggunakan cairan anti bocor, harganya Rp 35.000 per botol," kata dia.
Siswoyo melanjutkan, pentil ban kemudian dilakukan cek kondisi guna memastikan tidak ada bocor halus. Bila ada air keluar dari celah pentil langsung diganti.
"Kalau ada air keluar berarti bocor halus, ganti pentil Rp 10.000," tambahnya.
Tarjo, Pemilik Bengkel Spesialis Tambal Ban Tip Top Primajasa Semarang mengatakan, beda halnya tambal ban tubeless biasa, tambal ban model tip top tarifnya lebih mahal.
"Satu titik bocor atau sobek ongkos tambal Rp 40.000 untuk motor, kalau mobil Rp 70.000," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/23/193100015/segini-biaya-tambal-ban-skutik-yang-bocor-